PSI: Prabowo-Sandiaga Tajir Melintir, Kok Dana Kampanye Hanya Rp2 M?

Jakarta, IDN Times - Koalisi Indonesia Adil Makmur telah menyerahkan laporan dana kampanye sebesar Rp2 miliar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mempertanyakan jumlah dana kampanye tersebut.
Diberitakan sebelumnya, dana kampanye awal dari Indonesia Adil Makmur sejauh ini terkumpul dari pasangan calon.
"Pendanaan kami dimaksimalkan dari Prabowo dan Bang Sandiaga. Jadi pasangan ini tidak akan menggadaikan dirinya ke cukong atau yang mengatur pemerintahan. Ini komitmen sejak awal," kata Koordinator Juru Bicara Koalisi Prabowo-Sandi, Danhil Anzar Simanjuntak.
1. Beri laporan Rp2 miliar agar menyamakan nomor urut 02?

Dalam keterangan tertulisnya, Juli mengatakan bahwa dana kampanye awal dari koalisi Prabowo-Sandi yang hanya Rp2 miliar perlu dipertanyakan. Ia pun menduga koalisi sengaja melaporkannya sebesar itu agar sama dengan nomor urut mereka.
"Tim Kampanye Prabowo-Sandi laporkan dana kampanye Rp2 miliar. Publik wajar bertanya-tanya kenapa hanya Rp2 miliar? Apa sekedar dicocok-cocokkan dengan nomor urut mereka nomor 02?" ujar Juli, Senin (24/9).
2. Kekayaan Prabowo-Sandiaga dianggap naik signifikan setiap tahunnya

Melihat harta kekayaan yang dimiliki oleh Prabowo dan Sandi, terang Juli, angka Rp2 miliar terasa aneh. Lanjut dia, kekayaan keduanya juga terus naik secara signifikan.
"Mereka tiap hari bicara kemiskinan, tapi keduanya sebenarnya tajir-melintir, harta mereka naik signifikan tahun-tahun terakhir. Menurut LHKPN kekayaan Prabowo Rp1,9 triliun dan Sandi Rp5 triliun," jelas Juli.
3. Wajar publik mempertanyakan kenapa hanya Rp2 miliar

Melihat kekayaan yang dimiliki oleh koalisi Prabowo, tentunya wajar apabila publik mempertanyakan kenapa hanya Rp2 miliar yang dilaporkan oleh mereka.
"Wajar bila rakyat bertanya-tanya, kenapa dana kampanye mereka 'hanya' Rp2 miliar? Lalu, dana lain mereka simpan dimana? Disimpan di dalam kardus-kardus lain seperti yang pernah disangkakan Andi Arief?" tambah Juli.