Rangkaian Ibadah di Armuzna, Puncak dari Pelaksanaan Ibadah Haji

- Puncak ibadah haji 1446 H/2025 adalah momen yang dinantikan seluruh jemaah haji, terdiri dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
- Jemaah haji menjalani wukuf di Arafah, lempar jumrah di Mina, dan bermabit sebelum kembali ke Makkah.
- Prosesi puncak ibadah haji meliputi persiapan fisik, mental, spiritual, serta skema perjalanan kembali ke Makkah.
Jakarta, IDN Times – Puncak ibadah haji 1446 H/2025 menjadi momen yang dinantikan seluruh jemaah haji. Prosesi puncak yang dikenal dengan istilah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) merupakan inti pelaksanaan ibadah haji yang memerlukan kesiapan fisik, mental, dan spiritual.
Terdapat beberapa rangkaian yang dilalui jemaah haji selama puncak ibadah haji di Armuzna. Berikut tahapan-tahapan penting dalam pelaksanaan puncak haji yang wajib diketahui.
1. Keberangkatan ke Arafah (8 Zulhijah)

Pada 8 Zulhijah 1446 Hijriah atau 4 Juni 2025, jemaah haji menerima sarapan terakhir mereka di Makkah. Kemudian, sekitar pukul 07.00 waktu Arab Saudi (WAS), para jemaah akan diberangkatkan menuju Arafah dan bersiap melaksanakan wukuf.
Berdasarkan buku Infografis Manasik Haji dan Umrah terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, sebelum berangkat, jemaah disunahkan untuk mandi, berwudhu, memotong kuku, dan menggunakan wewangian dibadan. Setelah mengenakan pakaian ihram, jemaah melaksanakan salat sunah ihram dan berniat haji dengan isytirat.
Selama perjalanan dari Makkah menuju Arafah, jemaah dianjurkan membaca talbiyah, bersalawat, dan berdoa.
2. Wukuf di Arafah (9 Zulhijah)

Pada 9 Zulhijah 1446 H atau 5 Juni 2025, seluruh jemaah haji menjalankan ibadah wukuf di Arafah. Setelah waktu magrib, jemaah haji diarahkan menuju Muzdalifah untuk menjalani mabit atau bermalam.
Sementara itu, bagi jemaah haji lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas diperbolehkan langsung menuju Mina melalui skema murur. Dilansir dari laman Kemenag, Murur adalah pergerakan jemaah dari Arafah ke Mina dengan menggunakan bus, tanpa berhenti atau turun di Muzdalifah. Dalam skema ini, jemaah langsung melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan lempar jumrah dan mabit.
3. Lempar jumrah Aqabah (10 Zulhijah)

Pada 10 Zulhijah 1446 H atau 6 Juni 2025, jemaah haji melaksanakan prosesi lempar jumrah Aqabah di Jamarat, yang terletak di Mina, wilayah sebelah timur Kota Makkah..
Setelah melempar jumrah tujuh kerikil, jemaah kemudian melanjutkan melaksakan tahalul atau bercukur. Bagi jemaah laki-laki diutamakan mencukur gundul rambutnya, sementara jemaah perempuan cukup memotong rambutnya sepanjang ruas jari.
4. Mabit di Mina dan lempar jumrah di Hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah)

Pada 7, 8,atau 9 Juni 2025 yang bertepatan dengan 11,12, atau 13 Zulhijah 1446 H, para jemaah haji melaksanakan mabit di Mina dan melakukan lempar jumrah di hari Tasyirk.
Setelah jemaah haji menyelesaikan wukuf di Arafah dan lempar jumrah di Mina, jemaah haji dapat kembali lagi ke Mekah dengan dua pilihan skema, yakni skema Nafar Awal dan Nafar Tsani.
Skema Nafar Awal memungkinkan jemaah kembali lebih awal ke Mekah, tepatnya pada 12 Zulhijah 1446 H (8 Juni 2025), setelah menyelesaikan rangkaian ibadah di Armuzna. Sementara, jemaah haji yang mengambil skema Nafar Tsani akan tetap berada di Mina hingga 13 Zulhijah 1446 H (9 Juni 2025) dan melakukan lempar jumrah sebelum kembali ke Mekah.
Setelah meninggalkan Mina, jemaah haji dianjurkan terus mengucap syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat yang telah diterima, sehingga dapat menyelesaikan rangkaian ibadah haji dengan sempurna.