Kata Wiranto Soal Ribuan Personel Brimob Disiagakan di Jakarta

Bogor, IDN Times - Ribuan personel Brigade Mobil (Brimob) dari daerah disiagakan di Jakarta usai Pemilu 2019. Sekitar 10 ribu anggota Brimob tersebut ditugaskan untuk mengamankan wilayah ibukota.
Menko Polhukam Wiranto mengatakan bahwa personel Brimob yang disiagakan di Jakarta adalah hal biasa. Kebijakan Polri itu pun dinilainya karena anilisa keamanan setempat.
1. Pengerahan personel untuk menjaga keamanan di ibukota

Wiranto pun meminta ribuan personel Brimob dari daerah yang disiagakan di Jakarta tersebut jangan terlalu diributkan. Menurut dia, kebijakan itu telah melalui pertimbangan keamanan di daerah.
"Kebijakan dari Polri tentunya berdasarkan analisa keamanan setempat, analisa-analisa kerawanan-kerawanan di daerah yang membutuhkan perkuatan dari aparat kemananan," kata Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4).
Adanya pengerahan personel Brimob ke ibukota tersebut lantaran untuk menjaga ketenteraman masyarakat.
"Untuk apa? Membuat masyarakat tenteram, membuat masyarakat juga tidak khawatir terhadap hal-hal yang dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat," ungkap Wiranto.
2. Moeldoko: Jakarta sebagai barometer dan harus diperkuat

Sementara, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan bahwa pengerahan personel Brimob ke Jakarta itu, tentu untuk memperkuat keamanan karena Jakarta adalah pusat dari Indonesia.
"Iyalah, intinya itu. Karena Jakarta sebagai barometer, pasti harus kita perkuatlah," ujar Moeldoko di lokasi yang sama.
3. Pasukan di Jakarta untuk membuat masyarakat aman

Moeldoko sendiri mengungkapkan bahwa pengerahan personel Brimob tersebut bukan karena stabilitas keamanan terganggu. Hal itu hanya untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa Indonesia saat ini aman usai Pemilu 2019.
"Jadi masyarakat kalau ada pasukan yang turun di lapangan, justru harus merasa nyaman, jangan merasa ketakutan. Gitu, ya," terang Moeldoko.
4. Jokowi minta stabilitas keamanan terus dijaga

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan agar tetap menjaga kondisi keamanan terus kondusif. Meski ada 'riak-riak' kecil di tengah demokrasi, Jokowi pinta agar stabilitas kemanan tetap dijaga.
"Stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif, meskipun saya lihat biasa dalam pesta demokrasi ada riak-riak kecil, tapi jangan sampai mengganggu keamanan, ketertiban, dan rasa aman masyarakat," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4).