Ridwan Kamil Janji Prioritaskan Persija Bisa Main di GBK dan JIS

- Ridwan Kamil ingin memprioritaskan lapangan sepak bola untuk Persija agar bisa main di Jakarta International Stadion atau Gelora Bung Karno.
- Kang Emil juga menyinggung isu Persija dalam kampanye akbar pertamanya, meski sebelumnya berjanji tidak ingin mempolitisasi sepak bola.
- Diky Soemarno menyatakan bahwa para anggota The Jakmania masih belum bisa menerima Ridwan Kamil sebagai gubernur karena identik dengan klub Persib Bandung.
Jakarta, IDN Times - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil, menjanjikan tim Persija bisa menjamu lawan di Jakarta International Stadion (JIS) atau Gelora Bung Karno. Selama ini Persija kerap melipir ke Bogor atau Bekasi untuk bertanding. Pernyataan itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Kang Emil itu ketika blusukan di area Pejaten Timur, Rabu (20/11/2024).
"Jadi, tuan rumah tapi mainnya di Bogor, di Bekasi, karena JIS-nya habis dipakai konser musik. Ke depan saya akan prioritaskan dan memperjuangkan lapangan sepak bola untuk Persija dulu baru buat yang lain," ujar Kang Emil.
"Ini sebagai bentuk keadilan buat Persija," imbuhnya.
Saat blusukan di area Pejaten, Kang Emil dihampiri dan dikalungi syal oleh The Jakmania Pejaten Timur. Para pendukung Persija itu berharap janji Kang Emil bisa ditepati seandainya terpilih memimpin Jakarta.
"Titipannya cuma satu, kalau nanti saya terpilih menjadi Gubernur Jakarta, tolong Persija bisa main di JIS atau GBK," tutur dia.
1. Ridwan Kamil juga singgung Persija saat di kampanye akbar

Isu Persija juga sempat disinggung oleh Kang Emil ketika menghelat kampanye akbar pertama pada 14 November 2024 lalu.
Di dalam orasi singkatnya, Kang Emil juga menanyakan kepada massa yang ikut hadir di kampanye akbarnya, siapa yang seharusnya dipilih bila ingin Persija kembali menjadi juara. Padahal, dulu Kang Emil pernah berjanji tidak ingin mempolitisasi sepak bola dan fansnya yang fanatik.
"Coba, yang merasa orang Jakarta yang keren, mana suaranya? Yang orang Jakarta yang ingin Persija-nya juara lagi, mana suaranya?" tanya Kang Emil di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ia secara terang-terangan mengatakan, bila dirinya dan Suswono terpilih maka Persija bisa mendapatkan berkah lebih banyak. Di dalam kampanye akbar tersebut, Kang Emil turut memuji warga Jakarta sebagai warga yang ramah dan jago membuat swafoto. Hal tersebut bertolak belakang dengan cuitan Kang Emil beberapa tahun lalu yang menghina warga Jakarta sebagai sosok yang tengil, glamor, sering gengsi, egois, pekerja keras, dan kerap pamer hidup hedon.
2. Ridwan Kamil janji akan cintai tim Persija

Sebelumnya, Kang Emil sudah berkali-kali menyatakan akan mencintai Persija apabila terpilih menjadi gubernur Jakarta kelak. Namun, lanjutnya, apabila pihak Jakmania belum menerima, dia pun memahami hal tersebut. Dia mengatakan, sebagai orang baru, saat ini dia sedang fokus untuk mempelajari tentang Jakarta.
"Poinnya, jika ada kesempatan pasti saya lakukan (bertemu Jakmania). Bukan dijadikan spesial. Semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran sebagai calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri. Pengetahuan masih minim sehingga diperbanyak silaturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi masyarakat," kata Kang Emil pada awal September 2024 lalu.
3. The Jakmania masih belum bisa terima Ridwan Kamil

Sementara, Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno tak menampik jika Kang Emil masih belum bisa diterima oleh para anggotanya yang merupakan suporter Persija Jakarta. Ketika Kang Emil menjabat gubernur Jabar, ia amat identik dengan klub sepak bola Persib Bandung.
"Saat ini kan sayangnya rival terberat Persija paling besar adalah Persib Bandung," kata Diky di Jakarta Pusat, 28 September 2024 lalu.
Selama ini diketahui rivalitas antara dua klub sepak bola yang berlaga di Liga 1 amat ketat. Karena rivalitas itu, tak jarang suporter antarkedua kesebelasan kerap berselisih.
Menurut Diky, isu penolakan terhadap Kang Emil itu bukan sengaja dibuat-buat oleh para suporter Persija.
"Bahwa akhirnya ada sentimen, 'emang mau Jakarta dipimpin oleh Bobotoh', itu hal yang wajar. Sentimen itu pasti ada, gak mungkin enggak ada," kata dia.