Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RS Polri: Kondisi Anak Telantar di Kebayoran Membaik Usai Operasi Tulang

Ilustrasi penganiayaan. (IDN Times/Nathan Manaloe)
Ilustrasi penganiayaan. (IDN Times/Nathan Manaloe)
Intinya sih...
  • Kondisi anak masih proses pemulihan Korban saat ini masih menjalani perawatan.
  • MK menjalani operasi Sebelumnya, operasi terhadap MK dilakukan Sabtu (14/6/2025) kemarin.

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit (RS) Polri membeberkan kondisi terkini bocah berinisial MK (7) yang ditemukan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), setelah disiksa oleh orangtuanya.

Kabag Humas RS Polri Kramat Jati, AKBP Firdaus, mengatakan, korban telah menjalani operasi tulang dan mulai membaik.

"Alhamdulillah kondisi (korban) post operasi tulang lengan kanan, sudah bisa miring ke kanan dan miring ke kiri," ujar Firdaus, Senin (16/6/2025).

1. Kondisi anak masih proses pemulihan

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Korban saat ini masih menjalani perawatan. Firdaus mengatakan, secara keseluruhan masih dalam proses pemulihan setelah menjalani operasi.

"Kondisi secara keseluruhan masih proses pemulihan," ucap dia.

2. MK menjalani operasi

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Sebelumnya, operasi terhadap MK dilakukan Sabtu (14/6/2025) kemarin. Korban sudah mengalami perkembangan, salah satunya peningkatan hemoglobin (HB).

“Anak korban telah mendapatkan tindakan medis berupa bedah ortopedi pada tanggal 14 Juni 2025 di RS Bhayangkara Polri,” ujar Dirtipid PPA dan PPO, Brigjen Nurul Azizah, Minggu (15/6/2025).

3. Polisi memburu ayah korban

Ilustrasi polisi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Nurul memastikan, saat ini proses penyelidikan masih terus berlangsung disertai dengan upaya verifikasi terhadap identitas anak yang menyebutkan sejumlah nama anggota keluarganya.

“Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak Dukcapil, serta melakukan pelacakan ke sejumlah wilayah selain di Daerah Khusus Jakarta (DKJ), yaitu di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memastikan nama daerah yang sempat disebutkan oleh anak. Namun, hingga kini informasi yang diperoleh belum ditemukan dengan keterangan yang disampaikan,” ujar dia.

“Langkah-langkah penelusuran dilakukan secara menyeluruh, mencakup pelacakan administratif, investigasi langsung di lapangan, analisis data dan digital forensik, pendekatan psikologis dan komunikatif dengan pendamping ahli, serta penyebaran informasi terbatas melalui kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga terkait,” lanjut dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us