Maruarar: Dukungan Anies ke Pramono Bangunkan 2 Macan Tidur

- Maruarar Sirait menilai dukungan Anies terhadap Pramono-Rano akan mengubah peta dukungan politik di Jakarta.
- Ara memproyeksikan bahwa dukungan PDIP terhadap Pramono-Rano akan menciut karena Anies masih dikaitkan dengan politisasi agama pada Pilkada 2017.
- Direktur eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyatakan bahwa dukungan dari Anies membuat pendukung Pramono-Rano semakin solid, terutama dari Anak Abah.
Jakarta, IDN Times - Politisi Partai Gerindra, Maruarar Sirait, menilai dukungan terbuka yang disampaikan oleh Anies Baswedan buat Pramono Anung-Rano Karno bak membangunkan dua macan tidur. Menurut Maruarar, dukungan Anies telah "menyenggol" Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden Prabowo Subianto.
Dia menyinggung Pramono kerap mengesankan akrab dengan Jokowi dan Prabowo. Namun, dalam pandangan Maruarar situasi itu akan berubah usai Pramono-Rano didukung Anies di Pilkada Jakarta.
"Sekarang, sudah susah lagi dengan adanya Anies. Macan tidurnya itu yang selama ini tenang-tenang, namanya Jokowi dan Prabowo," ujar pria yang akrab disapa Ara itu di peluncuran hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) di Jakarta pada Jumat (22/11/2024).
Dia mengklaim konsolidasi antara Jokowi dan Prabowo untuk membantu pemenangan Ridwan Kamil-Suswono berlangsung cepat. Maka, Ara mengucapkan terima kasih kepada Anies karena mengakibatkan peta dukungan di Pilkada Jakarta akan berubah.
"Saya percaya, dukungan dari basis PDIP tidak mencapai 81 persen. Jumlah suara PDIP di Jakarta ketika pileg jauh, kalau gak salah dari 25 kursi ke 15 (di DPRD). Makanya tidak lagi menjadi Ketua DPRD lagi," katanya.
Dalam pandangannya, hal itu disebabkan banyak pendukung PDIP yang tetap menyokong pilihan yang diusung Jokowi saat pilpres. Ara mencontohkan dirinya yang semula kader PDIP tetapi malah mendukung Prabowo-Gibran.
"Saya adalah kader dan pemilih PDIP yang ,pamit karena mendukung pilihan Jokowi," ujarnya.
1. Pemilih PDIP diproyeksi kabur ke RIDO karena ikut pilihan Jokowi

Ara memproyeksi dukungan dari basis PDIP terhadap Pramono bakal menciut dan tak lagi mencapai 81 persen. Penurunan itu, kata Ara, disebabkan dukungan terbuka yang disampaikan oleh Anies terhadap paslon nomor urut tiga tersebut. Sebab, Anies masih kerap dikaitkan dengan sosok yang mempolitisasi agama pada Pilkada 2017 lalu.
"Saya yakin nanti kalau ada survei lanjutan, pemilih PDIP masih mayoritas ke Pramono-Rano, tapi tidak lagi sebesar ini," kata Ara.
Basis PDIP diprediksi semakin menciut ketika Jokowi semakin blak-blakan mendukung paslon RIDO di Jakarta. Dia mengklaim Jokowi sudah pasti akan habis-habisan membantu pemenangan RIDO.
"Saya sudah berbicara dengan Pak Jokowi, akan kerahkan, hadir dan habis-habisan mendukung Ridwan Kamil," ujar Ara.
Sedangkan, dukungan Prabowo bagi paslon RIDO ditunjukkan dengan kehadirannya secara langsung untuk membantu pemenangan. Bahkan, Ara sampai mengajukan cuti dari posisinya sebagai Menteri Perumahan Rakyat.
2. RIDO diyakini lolos ke putaran kedua Pilkada

Ara meyakini Pilkada Jakarta bakal dihelat dua putaran. Apalagi elektabilitas paslon RIDO dan Pramono-Rano yang terpaut tipis.
"Boleh dicatat saja, putaran kedua akan terjadi di Jakarta dan pada akhirnya Ridwan Kamil yang menang. Itu prediksi saya karena konsolidasi sudah terjadi. Makanya elektabilitas Pramono lama-lama menurun," kata Ara.
Dia menyebut elektabilitas Pramono yang cenderung menurun lantaran pendukung Anies yang disebut Anak Abah dengan basis massa PDIP tidak bertemu.
"Mungkin elitenya bisa, Pramono dan Anies. Mereka cipika-cipiki bisa. Tapi, saya tahu dan kenal PDIP, grassroot PDIP gak yakin semuanya dukung Anies," ujar Ara.
3. Dukungan Jokowi ke RIDO juga bawa efek negatif

Berbeda dengan pendapat Ara, dalam pandangan Direktur eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, dukungan dari Anies justru semakin membuat pendukung Pramono-Rano semakin solid, terutama dari Anak Abah. Memang, sempat ada tren dukungan dari Anies membuat elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono menurun. Tetapi, kini tren itu berubah.
Dia menyoroti dampak negatif dari dukungan yang disampaikan secara terbuka oleh Jokowi kepada paslon yang dijuluki RIDO. Basis pemilih Anies yang ada di Jakarta mencapai 41 persen. Sebagian, kini mendukung RIDO.
"Pendukung Anies biasanya anti-Jokowi. Di antara pendukung Anies yang sekarang, hitung-hitungan saya, masih ada sekitar 15 persen yang ragu-ragu. Dengan masuknya Jokowi ke RK, malah semakin yakin untuk tidak mendukung RK," kata Djayadi.