SBY: Dulu Saya Lawan Terorisme, Sekarang Lawan Nyamuk

- SBY menjadi Penasihat Khusus APLMA untuk memerangi malaria di Asia Pasifik
- Perjuangan melawan malaria adalah misi kemanusiaan global yang penting
- SBY berbagi pengalaman pribadi melawan malaria saat bertugas di militer
Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berbagi pengalaman dan pandangannya mengenai pentingnya memerangi malaria, baik di Indonesia maupun Asia Pasifik di acara peluncuran roadmap penanganan malaria Indonesia hingga 2045.
Sebagai Penasihat Khusus Asosiasi Pemimpin Malaria Asia Pasifik (APLMA), SBY menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah konkret yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mempercepat eliminasi malaria di wilayah-wilayah endemik.
"Ini misi penting memerangi malaria yang disampaikan oleh Pak Menkes, sekarang saya berperang melawan nyamuk. Saya pernah berperang melawan musuh negara selama 30 tahun sebagai prajurit. Saat menjadi presiden, saya berperang melawan terorisme dan korupsi. Alhamdulillah, di usia tua, saya masih diajak memerangi malaria. Ini misi penting yang insyaallah bisa kita lakukan," ujar SBY dalam sambutannya di Gedung Kemenkes, Kamis (10/10/2024).
1. Aksi kemanusiaan lawan malaria

SBY menilai, perjuangan melawan malaria bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga misi kemanusiaan global yang penting.
"Saya menerima amanah sebagai penasihat khusus untuk gerakan pemberantasan malaria di Asia Pasifik, bukan hanya untuk Indonesia. Ini adalah bagian dari aksi kemanusiaan yang penting dan lebih cepat kita bisa memberantas malaria, lebih baik," kata dia.
2. SBY pernah terkena malaria

Dalam kesempatan itu, SBY juga berbagi pengalaman pribadi melawan malaria saat masih di militer dan ditugaskan di Timor Timur.
"Saya pernah terkena malaria beberapa kali saat bertugas di hutan sebagai prajurit. Pertama kali pada tahun 1977 dan kembali terkena pada tahun 1979. Alhamdulillah, setelah menjalani pengobatan yang cukup keras, saya tidak pernah kambuh lagi hingga sekarang," cerita SBY.
3. Butuh implementasi nyata lawan Malaria

Menurut dia, pengalaman pribadinya ini adalah bukti bahwa malaria bisa dicegah dan diobati dengan baik jika ditangani dengan serius. Ia menekankan pentingnya semangat bersama dalam menjalankan roadmap yang telah disusun.
"Saya menyimak pidato Pak Menteri Kesehatan dan setuju dengan pemikirannya. Kita tidak bisa mencapai target tanpa perencanaan yang matang. Roadmap ini adalah langkah 50 persen menuju kemenangan, tetapi 50 persen lagi membutuhkan implementasi nyata di lapangan," tegas SBY.