SBY Gelar Pameran Lukisan Sebulan di Ashta District 8, Dihadiri Didit

- SBY sebut seniman juga peduli terhadap situasi di Tanah Air
- SBY mengajak publik lebih banyak dialog dan kerja keras
- SBY memamerkan delapan koleksi lukisan, salah satu lukisan berjudul "Stop War, United for Peace" dengan makna mendalam tentang genosida Israel
Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka pameran lukisan di pusat perbelanjaan Ashta District 8, Jakarta Pusat pada Sabtu (6/9/2025). SBY yang sebelumnya pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu turut menggandeng 30 pelukis muda dari empat lembaga, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Pameran lukisan ini merupakan salah satu kegiatan yang diadakan organisasi SBY Art Community, sebuah organisasi yang dikelola serius oleh SBY pascalengser dari kursi presiden. Pembukaan pameran itu turut dihadiri sejumlah menteri dan putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo yang akrab disapa Didit.
"Tema dari pameran ini adalah Peace and a Better Future. Kita harus menjadi duta-duta perdamaian, pelaku-pelaku kedamaian dan perdamaian. A better future artinya Bangsa Indonesia harus punya optimisme, hope, harapan untuk masa depan kita. Jangan kecewa berat, jangan pesimistik, jangan hanya melihat sesuatu serba negatif. Itulah alasan mengapa kami memilih tema itu," ujar SBY dalam sebuah video yang ditayangkan pada Sabtu sore di Ballroom 25 Hours Hotel Jakarta.
Tema itu seolah pas dengan kondisi di Tanah Air yang baru saja dilanda demo besar, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat. Selain itu, rakyat muak melihat sikap anggota DPR yang nirempati.
1. SBY sebut seniman juga peduli terhadap situasi di Tanah Air

Dalam pidatonya, petinggi Partai Demokrat itu mengatakan, seniman juga peduli terhadap masalah kehidupan yang terjadi di Tanah Air dan di luar Indonesia. Seniman, kata SBY, juga ingin menjadi bagian dari solusi.
"Seniman, sebagaimana kita semua, mencintai kedamaian dan perdamaian. Kami juga mencintai persahabatan dan kerukunan," ujar SBY.
Ia turut mengomentari soal aksi demo besar-besaran yang sudah terjadi sejak 25 Agustus 2025 lalu. Dalam pandangannya, salah satu hikmah dari peristiwa demo besar-besaran yakni dibutuhkannya dialog.
"Kita harus menjaga dialog dan kebersamaan kita. Menyadarkan kita, membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, menjadi amanah, itu adalah tugas dan kewajiban kita," tutur dia.
2. SBY mengajak publik lebih banyak dialog dan kerja keras

Lebih lanjut, SBY mengajak publik dan pemerintah untuk lebih banyak berdialog di masa depan. Selain itu, ia mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bekerja lebih keras di bawah arahan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya masih memiliki optimisme jika kita bersama-sama untuk menjalankan amanah kita, membangun niat baik, karya yang tulus dan semangat yang kuat for our better future, selalu ada jalan untuk menuju Indonesia yang kita cita-citakan," katanya.
Ia turut mengucapkan terima kasih kepada Didit Prabowo yang bersedia hadir dalam upacara pembukaan pameran lukisan SBY Art Community. SBY berharap bisa terjalin kolaborasi antara Didit, Prabowo dengan komunitas seni serta komunitas lainnya yang mencintai Indonesia.
3. SBY memamerkan delapan koleksi lukisan

Di pameran tersebut, SBY memamerkan delapan koleksi lukisannya. Semua ia lukis sendiri. Salah satu koleksi lukisan terbaru yang memiliki makna mendalam yakni berjudul "Stop War, United for Peace".
Lukisan tersebut menggambarkan upaya genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina. Sementara, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) justru kerap membiarkan genosida itu terjadi.
Pameran koleksi lukisan SBY Art Community dapat dinikmati oleh publik hingga 5 Oktober 2025 mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.