Sekjen Golkar Jelaskan Maksud Bahlil Terkait Gerakan Tambahan

- Bahlil ajak kader bangun konsolidasi
- Golkar masih solid di bawah kepemimpinan Bahlil
- Golkar sempat diterpa isu Munaslub mau copot Bahlil
Jakarta, IDN Times - Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji buka suara terkait gerakan tambahan yang disinggung ketua umumnya, Bahlil Lahadalia di rangkaian HUT ke-61 partai berllambang pohon beringin. Menurutnya, pernyataan itu hanya candaan saja.
"Itu candaan saja, bumbu pidato saja. Maksudnya sebagai partai semua harus dalam koridor aturan," kata Sarmuji kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).
Sarmuji mengatakan, Bahlil memiliki gaya yang khas saat berpidato. Setiap kelakar dalam pidatonya diharapakan pesan yang ingin disampaikan Ketum mudah dipahami.
"Ya. Gaya khas Pak Bahlil ada selipan kelakar, meminjam istilah Pak Bahlil biar masuk barang itu. Maksudnya biar pesannya sampai," kata dia.
Sarmuji turut mengomentari Golkar yang telah memasuki usia 61 tahun. Menurutnya Golkar bertahan hingga kini lantaran masih relevan dan beradaptasi di setiap zaman.
"Partai ini bisa bertahan karena relevan dengan zaman. Kalau tidak relevan pasti akan hilang. Proses regenerasi yang ajeg dan kemampuan partai beradaptasi menjadikan partai ini tetap relevan," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI itu.
1. Bahlil ajak kader bangun konsolidasi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengajak semua kadernya membangun konsolidasi yang solid untuk mendukung kepengurusannya. Ia mengingatkan kadernya jangan ada gerakan tambahan kalau belum bisa ikut menjaga soliditas partai.
Bahlil lantas menjelaskan apa maksud gerakan tambahan itu lantaran khawatir ditodong jurnalis. Menurut dia, gerakan tambahan ini adalah sebuah gerakan konstruktif dan produktif untuk kemajuan Partai Golkar ke arah yang lebih baik.
"Saya mengajak kepada semua keluarga besar Partai Golkar, bantu pengurus ini untuk kita bangun konsolidasi yang solid, konsolidasi yang solid. Kalau belum bisa memberikan yang solid minimal jangan buat gerakan tambahan," kata Bahlil dalam sambutannya di acara tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Senin (20/10).
2. Golkar masih solid di bawah kepemimpinan Bahlil

Bahlil mengatakan, Partai Gorkar kompak di bahwa pengurusannya. Sekalipun banyak dinamika di internal partai berlambang partai beringin itu. Namun, ia menganggap dinamika itu merupakan aset bagi organisasi.
Ia pun menjelaskan, salah satu ciri-ciri partai yang berevolusi itu harus selalu ada dinamika. Namun, dinamikanya harus terkelola. Karena itu, ia mengajak semua keluarga besar Partai Golkar untuk membantu kepengurusannya.
"Sekarang Golkar di pengurusan kami Alhamdulillah kekompakannya luar biasa sekali. Sekalipun kita tahu bahwa Golkar karena yang melahirkan adalah dari berbagai macam golongan, fungsional, itu pasti terjadi dinamika dan dinamika itu aset," kata Menteri ESDM itu.
3. Golkar sempat diterpa isu Munaslub mau copot Bahlil

Golkar sempat diterpa isu Munaslub untuk mengganti posisi Bahlil Lahadalia. Kabar Munaslub Partai Golkar itu mencuat di platform media sosial, seperti X, TikTok, dan Instagram.
Selian itu, dalam narasi itu, Golkar diprediksi akan terbenam jika tetap dikendalikan Bahlil karena terus-terusan menjadikan beringin penopang Jokowi yang bukan lagi presiden.
Sarmuji menepis isu pergantian kursi ketua umum lewat Munaslub Partai Golkar jelang pergantian tahun ini. Ia bahkan mengatakan isu tersebut tidak layak untuk ditanggapi.
"Desas desus tak perlu ditanggapi. Itu asap tanpa api," ujarnya kepada IDN Times saat dihubungi melalui pesan tertulis.
Adapun, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid mengaku tidak tahu-menahu isu Munaslub yang menyeret namanya. Ia juga mengaku belum pernah menerima panggilan dari pihak istana.
"Pertama, saya tidak tahu-menahu tentang isu tersebut. Kedua, sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang Munaslub,” kata Nusron.