Sekolah Internasional Diancam Bom, Istana: Hasil Pengecekan Tidak Ada

- Istana imbau masyarakat tidak mudah percaya informasi hoaks
- Ancaman teror lewat aplikasi pesan singkat
- Pelaku meminta uang tebusan
Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, buka suara terkait adanya teror bom di sekolah internasional. Menurutnya, berdasarkan hasil pengecekan, tidak terbukti ada bom.
"Ya tentunya kan atensi itu dalam bentuk kita melakukan pengecekan ke lapangan, dan ternyata dari hasil pengecekan itu tidak ditemukan," ujar Prasetyo di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
1. Istana imbau masyarakat tidak mudah percaya informasi hoaks

Prasetyo mengimbau masyarakat tidak mudah percaya informasi hoaks. Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk tidak ikut menyebarkan berita hoaks tersebut.
"Kami dari pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama ya kita sebagai bentuk pertanggungjawaban untuk tidak melakukan hal-hal yang di luar, yang seharusnya dengan menyebarkan berita-berita yang tidak benar," kata dia.
"Apalagi, mohon maaf kalau sudah bicara misalnya itu menyangkut gangguan keamanan, apalagi di situ bom, apalagi lokasinya tempat pendidikan, itu kan sangat-sangat sensitif," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo Subianto juga kerap memberikan arahan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk selalu mencegah teror masuk ke Indonesia.
2. Ancaman teror lewat aplikasi pesan singkat

Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) yang berada di kawasan Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, menerima ancaman bom pada Selasa (7/10/2025).
Kapolsek Kelapa Gading, Komisaris Polisi Seto Handoko mengatakan, ancaman teror bom itu disampaikan lewat pesan WhatsApp.
"Ancamannya lewat WA nomor Nigeria," kata Seto saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).
3. Pelaku meminta uang tebusan

Dalam pesan itu, pelaku meminta uang senilai 30 ribu dolar Amerika Serikat atau setara Rp498 juta dengan mencantumkan alamat bitcoin. Jika tak dibayar, maka bom akan diledakkan.
"Mereka minta transfer lewat kripto ke salah satu wallet address," ujarnya.