Semua Dapur MBG di Jakarta Belum SLHS, Dinkes DKI Lakukan Relaksasi

- Dinkes DKI melakukan percepatan dengan visitasi dan pelatihan bagi penanggung jawab SPPG.
- Semua SPPG wajib melakukan pemeriksaan laboratorium terkait keamanan makanan dalam program MBG.
- Dinkes DKI akan support sampai terpenuhi persyaratan SLHS, termasuk memberikan arahan untuk perbaikan jika diperlukan.
Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, sebanyak 180 dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jakarta masih dalam proses Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Ani mengatakan, Dinkes DKI akan memberikan relaksasi proses SLHS agar seluruh SPPG di Jakarta sudah mengantongi SLHS di akhir Oktober.
"Kami laksanakan semua arahan dari Kemendagri. Ada komitmen dari MBG, ada SE dari Kemenkes yang berkomitmen bahwa semua SPPG sampai akhir Oktober 2025 harus memiliki SLHS. Arahan dari Kemenkes untuk kami mensupport sepenuhnya penerbitan SLHS ini dengan beberapa relaksasi. Jadi kita lakukan percepatan" ujar Ani di Balai Kota, Rabu (8/10/2025).
1. Dinkes DKI lakukan inspeksi kesehatan lingkungan dan pelatihan

Ani mengatakan, salah satu percepatan dengan melakukan visitasi atau inspeksi kesehatan lingkungan sebagai salah satu tahapan penerbitan SLHS. Selain itu, pihaknya juga melakukan pelatihan.
"Kita melakukan pelatihan terhadap sekitar 8 ribu penanggung jawab dari SPPG dan penjamah makanan yang bekerja di SPPG kita berikan pelatihan, itu juga salah satu persyaratannya," kata dia.
2. Semua SPPG wajib lakukan pemeriksaan laboratorium

Ani menambahkan, semua SPPG juga wajib melakukan pemeriksaan laboratorium terkait keamanan makanannya dalam program MBG.
"Nanti itu kita support supaya prosesnya kita kawal bisa benar-benar cepat dan memperhatikan surat dari MBG. Kita usahakan di akhir Oktober sudah selesai semua dilakukan tahapannya," ucapnya.
3. Dinkes DKI akan support sampai terpenuhi persyaratan
Ani mengatakan, pemeriksaan laboratorium tersebut berdasarkan sampel makanan yang dikirim SPPG. Apabila tidak sesuai maka akan ada arahan agar SLHS bisa diterbitkan.
"Jadi terus kita lakukan percepatan sambil melatih. Nanti mereka mengirim sampel makanan, nanti kan habis diinspeksi ada yang nggak sesuai mungkin. Kita berikan arahan diperbaikinya seperti apa, nanti diperbaiki, kita inspeksi lagi. Pokoknya kita support terus supaya sesuai dengan persyaratan," katanya.