Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Setelah SMA 72, Semoga Tak Ada Lagi Ledakan di Sekolah

image (1).jpg
Korban ledakan SMAN 72 Jakarta berinisial R, saat ditemui IDN Times di kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025). (IDN Times/Sandy Firdaus)
Intinya sih...
  • Orang tua siswa SMA 72, Naswir Sikumbang, syok mengetahui anaknya menjadi korban ledakan di sekolah.
  • Naswir mencari anaknya ke TKP dan rumah sakit setelah insiden, berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
  • Anaknya dalam kondisi baik namun harus kontrol rutin karena pendengarannya terganggu akibat ledakan bom. Naswir berharap sekolah menjadi tempat yang aman.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Orang tua siswa berinisial R (16), Naswir Sikumbang, syok mengetahui adanya ledakan yang terjadi di sekolah anaknya, SMA 72. Apalagi, anaknya menjadi salah satu korban di insiden itu.

"Ya namanya orang tua ya mas ya, anaknya kena korban atau tidak pun pada saat kita cari gak ada, kita merasa was-was. Ditambah lagi pas anak kita katanya ke rumah sakit. Kita kan takut ini apa luka parah apa-apa kan gitu ya," ujar Naswir saat ditemui IDN Times di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Naswir menyebut, ketika insiden terjadi, sangat khawatir dengan kondisi anaknya. Dia sempat mencari ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) lebih dulu, sampai akhirnya dia dapat info anaknya dilarikan ke rumah sakit.

"Di mana, saya cari? Saya telepon ga diangkat-angkat. Kata temannya tadi ada di sini (sekolah), lalu saya dapat info dia dibawa ke rumah sakit, saya cari ke YASRI dulu, dan ternyata dia dirawat di RS Islam (Cempaka Putih)," kata Naswir.

Lebih lanjut, Naswir berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Apalagi, insiden ini menimpa anak-anak yang masih remaja. Dia ingin sekolah jadi tempat yang aman ke depannya.

Anaknya R saat ini dalam kondisi baik, dan sudah pulang dari rumah sakit. Namun, dia tetap harus kontrol ke rumah sakit seminggu sekali, lantaran pendengarannya terganggu karena efek ledakan bom.

"Takutnya anak-anak kita kan masih muda ya, takut ke kejiwaannya terganggu. Dan mudah-mudahan sih tidak ada lagi yang berbuat kayak begini di sekolah-sekolah, khususnya di SMA 72, umumnya di sekolah-sekolah yang lain," ujar Naswir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in News

See More

Jadi Tersangka, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Langsung Ditahan KPK

09 Nov 2025, 01:45 WIBNews