Soal Status Darurat Aceh Sumut Sumbar, Prabowo: Terus Monitor!

- Prabowo menyatakan pemerintah terus memantau dan memberikan bantuan kepada korban bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
- BNPB mencatat total korban meninggal dunia di Aceh dan Sumatra Barat mencapai 58 jiwa, dengan kemungkinan bertambah karena masih ada korban yang hilang.
- Kepala BNPB mengungkapkan bahwa hampir seluruh kabupaten dan kota di Aceh terkena dampak banjir yang baru berlangsung dua hari.
Jakarta, IDN Times - Bencana alam terjadi hampir berbarengan di tiga provinsi, Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Ada dorongan agar pemerintah menetapkan darurat bencana nasional. Mengomentari hal tersebut, Prabowo mengatakan, pemerintah terus memantau kondisi bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
"Ya, kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya," ujar Prabowo
Prabowo mengatakan, pemerintah juag terus memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Jumat (28/11/2025) sore, total korban meninggal dunia di Provinsi Aceh dan Sumatra Barat mencapai 58 jiwa. Sebanyak 23 jiwa merupakan korban banjir Sumbar dan 35 jiwa meninggal dunia akibat banjir Aceh. Apabila ditambah dengan jumlah korban meninggal dunia yang ada di Sumatra Utara, maka total korban menjadi 174 jiwa.
Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengatakan, jumlah korban meninggal dunia berpeluang bertambah lantaran masih terdapat korban yang hilang. Sebanyak 12 orang masih belum ditemukan usai banjir di Sumbar. Sementara, korban yang belum ditemukan usai banjir di Aceh mencapai 25 orang.
Perwira tinggi di TNI AD itu mengatakan banjir dan longsor yang terjadi di Aceh baru berlangsung sekitar dua hari. Namun, semua area hampir tertutup banjir.
"Yang masif, hampir seluruh kabupaten dan kota di Aceh, itu terkena bencana," ujar Suharyanto ketika memberikan keterangan pers, Jumat.















