Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Golkar: Dia Bapak Pembangunan

- Klaim pembangunan di era Soeharto transformatif
- Pembangunan di era orde baru sangat transformatif
- Indonesia berhasil bertransformasi dari yang sangat miskin kekurangan pangan hingga inflasi 650 persen
- Sektor pendidikan jauh lebih berkembang, dan kebutuhan pangan nasional tercukupi di era orde baru
- Akui Soeharto bukan sosok sempurna
- Soeharto hingga Marsinah bukan sosok yang sempurna karena ada plus dan minus yang melekat pada diri mereka
- Mereka adalah orang yang sangat berjasa bagi Republik Indonesia dalam memperjuangkan kemerdeka
Jakarta, IDN Times - Sekjen Partai Golkar, M Sarmuji menanggapi 40 tokoh yang diusulkan Kementerian Sosial (Kemensos) menjadi pahlawan nasional, termasuk Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wachid alias Gus Dur, hingga Marsinah.
Menurut Sarmuji, ketiga tokoh tersebut layak diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional atas jasa-jasa yang mereka tinggalkan bagi bangsa Indonesia. Soeharto selama ini dikenal rakyat Indonesia sebaga bapak pembangunan.
"Pak Harto juga begitu, sampai saat ini orang masih teringiang-ngiang Pak Harto sebagai bapak pembangunan," kata Sarmuji di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
1. Klaim pembangunan di era Soeharto transformatif

Dia mengatakan, pembangunan di era orde baru sangat transformatif. Indonesia berhasil bertransformasi dari yang semula sangat miskin kekurangan pangan, hingga inflasi 650 persen, menjadi jauh lebih baik.
Sarmuji mengatakan, sektor pendidikan di Indonesia jauh lebih berkembang, dan kebutuhan pangan nasional tercukupi di era orde baru.
"Kita mengalami swasembada panggan di jaman Pak Harto, teknologinya juga begitu, kita waktu itu bangga sekali dengan kemampuan dirgantara kita, itu semua karena jasa-jasa Pak Harto," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI itu.
2. Akui Soeharto bukan sosok sempurna

Sarmuji mengakui, Soeharto hingga Marsinah bukan sosok yang sempurna karena ada plus dan minus yang juga melekat pada diri mereka.
Namun, mereka semua adalah orang yang sangat berjasa bagi Republik Indonesia, baik dalam memperjuangkan kemerdekaan, maupun perjuangan mengisi kemerdekaan Indonesia.
"Terlepas dari plus minusnya, setiap orang punya kelemahan, setiap orang punya kekurangan, semua yang saat ini punya gelar pahlawan nasional juga memiliki kelemahan dan kekurangan," kata dia.
3. Mensos usulkan 40 nama jadi pahlawan nasional

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyerahkan dokumen berisi daftar 40 nama calon Pahlawan Nasional kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kantor Kementerian Kebudayaan, Selasa (21/10/2025). Salah satu nama yang diusulkan adalah aktivis buruh, Marsinah.
“Hari ini saya, Menteri Sosial, didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, bertemu dengan Menteri Kebudayaan Pak Fadli Zon untuk menyerahkan surat dari Kementerian Sosial sebagai tindak lanjut hasil rapat Tim Penelitian dan Pengkajian Gelar Pahlawan,” ujar Gus Ipul.
Total ada 40 nama yang diusulkan dan dianggap telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional. Selain Marsinah, terdapat sejumlah tokoh lain yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir.
“Beberapa di antaranya sudah memenuhi syarat sejak lima, enam, bahkan tujuh tahun lalu. Ada juga nama-nama baru yang dibahas dan diputuskan tahun ini,” kata dia.