Dua Mata Elang Tewas Dikeroyok, Pramono Minta Semua Menahan Diri

- Pemerintah DKI Jakarta menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan akan menindaklanjuti keputusan kepolisian.
- Peristiwa ini menurut Gubernur Pramono bersifat spontan dan dipicu ketidakpuasan warga.
- Peristiwa tersebut menewaskan dua debt collector, satu di lokasi kejadian dan satu lagi setelah mendapatkan perawatan intensif.
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung angkat bicara terkait peristiwa pengeroyokan dua debt collector atau mata elang (matel) yang terjadi di depan salah satu warung sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Pramono meminta seluruh pihak menahan diri dan menjaga ketertiban Jakarta. Menurutnya, stabilitas dan keamanan di Ibu Kota adalah komitmen bersama seluruh warga.
“Saya sebagai Gubernur Jakarta meminta semuanya untuk menahan diri. Menjaga Jakarta itu menjadi hal yang menjadi komitmen kita bersama,” ucap Pramono di Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2025).
1. Hormati proses hukum

Pramono mengatakan pemerintah daerah menghormati proses hukum yang sedang berjalan, dan akan menindaklanjuti apapun keputusan kepolisian.
“Untuk Kalibata, karena ini sedang ditangani kepolisian, Pemerintah Jakarta menunggu sepenuhnya hasil pendalaman, dan keputusan apapun yang diputuskan oleh kepolisian. Karena memang ini aparat penegak hukum yang sedang bekerja untuk itu,” jelasnya.
2. Peristiwa Kalibata dilakukan spontan

Pramono menyebut insiden di Kalibata sebagai situasi yang bersifat spontan dan dipicu ketidakpuasan warga.
"Peristiwa yang terjadi di Kalibata ini kan sebenarnya peristiwa yang bersifat situasional. Karena ada orang yang menarik agar dibayar, kemudian ada ketidakpuasan masyarakat, terjadi benturan itu,” ujar Pramono.
3. Dua debt collector tewas

Diketahui, peristiwa itu menewaskan dua debt collector alias mata elang. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, satu korban tewas di lokasi kejadian setelah dikeroyok delapan orang tak dikenal.
Sementara, satu mata elang lainnya sempat mendapatkan perawatan intensif di RS Budhi Asih, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia.

















