Menteri PPPA Ziarah Makam Marsinah Jelang Penetapan Pahlawan Nasional

- Jelang penetapan Marsinah sebagai pahlawa nasional, Menteri PPPA berziarah ke makamnya.
- Menteri PPPA menjelaskan, Marsinah yang berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja adalah warisan yang harus diteladani generasi masa kini.
- Negara bertugas memastikan hak setiap perempuan pekerja Indonesia terpenuhi.
Jakarta, IDN Times - Menjelang penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifah Fauzi, menyatakan bahwa nama aktivis buruh Marsinah menjadi simbol perempuan yang berani melawan ketidakadilan.
Hal tersebut dia sampaikan saat berziarah ke makam Marsinah di Nganjuk, Jawa Timur, pada Minggu (19/10/2025). Menurut dia, Marsinah tidak hanya meninggalkan nama, melainkan jejak keberanian perempuan pekerja Indonesia.
"Hari ini kita hadir di tempat yang menyimpan jejak keberanian seorang perempuan pekerja Indonesia, Marsinah. Ia bukan sekadar nama dalam catatan sejarah. Marsinah adalah simbol suara perempuan yang berani melawan ketidakadilan," ujar dia dikutip dari ANTARA.
1. Keberanian Marsinah sebagai warisan moral yang patut diteladani

Menteri PPPA menjelaskan, Marsinah yang berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja adalah warisan yang harus diteladani generasi masa kini.
"Ia berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja. Keberaniannya adalah warisan moral bangsa ini, warisan yang harus kita jaga dan lanjutkan,"
2. Marsinah terkenal vokal sebelum akhirnya dibunuh

Marsinah bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik arloji bernama PT Catur Putra Surya (CPS), Sidoarjo, Jawa Timur. Pada masa itu, Marsinah terkenal vokal demi terwujudnya kesejahteraan buruh.
Tidak hanya itu, Marsinah juga terlibat sebagai aktivis dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) uni kerja PT CPS. Namun di tahun 1993, diduga Marsinah diculik dan disiksa sebelum akhirnya dibunuh.
3. Negara bertugas memastikan hak setiap perempuan pekerja Indonesia terpenuhi

Selain itu, Menteri PPPA juga menegaskan bahwa negara bertugas memastikan setiap perempuan pekerja Indonesia terlindungi, dihargai, dan memiliki ruang aman untuk bersuara.
"Tugas negara adalah memastikan setiap perempuan pekerja Indonesia terlindungi, dihargai, dan memiliki ruang aman untuk bersuara," kata dia, dilansir dari ANTARA, Minggu (19/10/2025).