Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri PPPA Ziarah Makam Marsinah Jelang Penetapan Pahlawan Nasional

Marsinah (Wikimedia/Fair use, id.wikipedia.org)
Marsinah (Wikimedia/Fair use, id.wikipedia.org)
Intinya sih...
  • Jelang penetapan Marsinah sebagai pahlawa nasional, Menteri PPPA berziarah ke makamnya.
  • Menteri PPPA menjelaskan, Marsinah yang berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja adalah warisan yang harus diteladani generasi masa kini.
  • Negara bertugas memastikan hak setiap perempuan pekerja Indonesia terpenuhi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menjelang penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifah Fauzi, menyatakan bahwa nama aktivis buruh Marsinah menjadi simbol perempuan yang berani melawan ketidakadilan.

Hal tersebut dia sampaikan saat berziarah ke makam Marsinah di Nganjuk, Jawa Timur, pada Minggu (19/10/2025). Menurut dia, Marsinah tidak hanya meninggalkan nama, melainkan jejak keberanian perempuan pekerja Indonesia.

"Hari ini kita hadir di tempat yang menyimpan jejak keberanian seorang perempuan pekerja Indonesia, Marsinah. Ia bukan sekadar nama dalam catatan sejarah. Marsinah adalah simbol suara perempuan yang berani melawan ketidakadilan," ujar dia dikutip dari ANTARA.

1. Keberanian Marsinah sebagai warisan moral yang patut diteladani

WhatsApp Image 2025-09-16 at 11.29.50 (2).jpeg
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyambangi kembaran AMK anak korban kekerasan dan penelantaran di Kebayoran Lama yakni S di Jawa Timur (Dok. KemenPPPA)

Menteri PPPA menjelaskan, Marsinah yang berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja adalah warisan yang harus diteladani generasi masa kini.

"Ia berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja. Keberaniannya adalah warisan moral bangsa ini, warisan yang harus kita jaga dan lanjutkan,"

2. Marsinah terkenal vokal sebelum akhirnya dibunuh

Ilustrasi meninggal dunia. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi meninggal dunia. (IDN Times/Mardya Shakti)

Marsinah bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik arloji bernama PT Catur Putra Surya (CPS), Sidoarjo, Jawa Timur. Pada masa itu, Marsinah terkenal vokal demi terwujudnya kesejahteraan buruh.

Tidak hanya itu, Marsinah juga terlibat sebagai aktivis dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) uni kerja PT CPS. Namun di tahun 1993, diduga Marsinah diculik dan disiksa sebelum akhirnya dibunuh.

3. Negara bertugas memastikan hak setiap perempuan pekerja Indonesia terpenuhi

WhatsApp Image 2025-07-09 at 16.09.13.jpeg
Menteri PPPA Arifah Fauzi memberikan sambutan dan pengarahan kepada peserta Webinar Libur Telah Tiba dalam rangkaian Hari Anak Nasional Tahun 2025 (IDN Times/Lia Hutasoit)

Selain itu, Menteri PPPA juga menegaskan bahwa negara bertugas memastikan setiap perempuan pekerja Indonesia terlindungi, dihargai, dan memiliki ruang aman untuk bersuara.

"Tugas negara adalah memastikan setiap perempuan pekerja Indonesia terlindungi, dihargai, dan memiliki ruang aman untuk bersuara," kata dia, dilansir dari ANTARA, Minggu (19/10/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Survei 1 Tahun Prabowo-Gibran: 81,5 Persen Publik Nyatakan Percaya

19 Okt 2025, 17:17 WIBNews