Ini Sosok Sutopo, Doni Monardo, dan Yurianto yang Dirindukan Warganet

- Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara tangguh di tengah penyakit yang menggerogoti
- Doni Monardo, Kepala BNPB yang menginisiasi pembentukan satgas COVID-19
- Achmad Yurianto, Dokter Militer sebagai jubir pemerintah untuk COVID-19
Jakarta, IDN Times - Nama mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juru bicara BNPB yaitu Doni Monardo, Sutopo Purwo Nugroho, dan Achmad Yurianto, kembali menjadi sorotan publik. Hal ini dipicu oleh pernyataan kontroversial Kepala BNPB saat ini, Suharyanto, yang menyebut bencana hanya mencekam di media sosial pada 28 November 2025. Pernyataan itu menuai gelombang kritik dari masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Suharyanto akhirnya meminta maaf usai meninjau kondisi banjir di Tapanuli Selatan pada Minggu, 30 November 2025.
Sementara, di media sosial, banyak warganet yang mengenang ketiga mantan pejabat tersebut. Mereka dianggap memiliki empati tinggi dan pendekatan yang ramah dalam menghadapi bencana. Salah satu komentar dari akun Instagram @bro_ev*** berbunyi: "Al Fatihah buat bapak-bapak yang sangat luar biasa, saya saat jaman covid kerja bareng beliau semua saat menjadi tim presscon update covid di BNPB, mereka sangat ramah, baik, sigap, cepat mengambil keputusan."
Lantas, siapakah ketiga sosok yang dirindukan publik tersebut? Berikut ulasannya.
1. Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara tangguh di tengah penyakit yang menggerogoti

Sutopo Purwo Nugroho lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada 7 Oktober 1969. Menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kampung halamannya, ia kemudian meraih gelar Sarjana Geografi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai lulusan terbaik pada 1993. Gelar magister dan doktor diperolehnya di bidang hidrologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dikutip dari BNPB.go,id, dedikasinya di BNPB diwarnai dengan ketangguhan luar biasa. Meski didiagnosis kanker paru-paru stadium 4B sejak akhir 2017, Sutopo tetap aktif memandu masyarakat melalui berbagai krisis. Pada 2018, saat Indonesia dilanda rangkaian bencana besar seperti gempa Nusa Tenggara Barat, bencana di Sulawesi Tengah, dan tsunami Selat Sunda, ia tetap tampil memberikan konferensi pers dan mengirim siaran pers dari rumah sakit.
Sutopo wafat pada Minggu, 7 Juli 2019, di Guangzhou, Tiongkok, saat menjalani rangkaian pengobatan.
Atas pengabdiannya, Sutopo meraih banyak penghargaan termasuk The First Responder Asia dari The Straits Times, Singapura dan Obsession Award 2019 Kategori Best Bureaucrats dari Obsession Media Group (OMG). Selain itu, Auditorium BNPB Lantai 15 diabadikan atas namanya oleh Kepala BNPB Doni Monardo.
2. Doni Monardo, Kepala BNPB yang menginisiasi pembentukan satgas COVID-19

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Doni Monardo lahir di Cimahi, 10 Mei 1963. Ia dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019. Pada masa kepemimpinannya, Doni menginisiasi pembentukan Gugus Tugas, yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Maret 2020, di samping menangani bencana besar seperti gempa Sulawesi Barat.
Atas kepemimpinannya dalam penanganan pandemi, Doni meraih penghargaan langsung dari Presiden Jokowi pada Maret 2023.
Doni Monardo Lulusan Akademi Militer 1985 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Lalu, pada tahun 2001, ia bergabung dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Indonesia, memimpin satuan yang bertugas melindungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Periode 2004-2008 dijalaninya di Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dengan penempatan terakhir selama dua tahun di Sulawesi Selatan. Setelahnya, ia kembali bertugas di Paspampres hingga 2010.
Pada tahun yang sama, kariernya menanjak dengan promosi menjadi Brigadir Jenderal dan diangkat sebagai Wakil Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia terus mengabdi pada pemerintahan Presiden SBY hingga 2014, dan selama masa itu dipromosikan menjadi Komandan Paspampres. Pada 2015, ia ditunjuk sebagai Komandan Jenderal Kopassus. Ia terus memimpin berbagai satuan militer hingga 2018, sebelum kemudian ditugaskan sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
Sebelumnya, saat menjabat Pangdam XVI/Pattimura, ia mencetuskan program inovatif Emas Biru yang fokus pada budidaya laut, dan Emas Hijau yang berorientasi pada pelestarian lingkungan darat. Program ini merupakan pendekatan keamanan melalui kesejahteraan untuk meredam konflik.
Doni Monardo tutup usia pada Minggu, 3 Desember 2025, pukul 17.35 WIB.
3. Achmad Yurianto, Dokter Militer sebagai jubir pemerintah untuk COVID-19

Achmad Yurianto, pria kelahiran Malang, 11 Maret 1962, adalah seorang dokter militer yang dikenal luas sebagai Jubir Pemerintah untuk COVID-19 sejak Maret 2020.
Karier militernya di bidang kesehatan dimulai di Kesdam V/Brawijaya. Bahkan saat kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Yurianto telah aktif sebagai Komandan Resimen Mahasiswa (1986-1988). Ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dustira, Cimahi, sebelum akhirnya bergabung dengan Kementerian Kesehatan pada 2015 atas permintaan Menteri Kesehatan saat itu, Nila Moeloek.
Saat pandemik melanda, Yurianto yang kala itu menjabat Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, ditunjuk sebagai Jubir COVID-19. Dengan gaya komunikasi yang tenang dan jelas, ia menjadi sumber informasi utama masyarakat. Pada 22 Februari 2021, Presiden Joko Widodo melantiknya sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
Achmad Yurianto meninggal dunia sekitar pukul 18.50 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Sabtu, 21 Mei 2022. Mendiang sempat dirawat di rumah sakit terkait dengan kanker usus.

















