Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stop Isu Pulau Komodo Tutup, Turis dan Warga Labuan Bajo Tenang Saja!

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Labuan Bajo, IDN Times - Warga lokal di sekitar Labuan Bajo, khususnya yang bermukim di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT) khawatir dengan beredarnya isu penutupan dan kenaikkan harga berkujung ke Pulau Komodo. Sebab, perekonomian mayoritas masyarakat di sana sangat bergantung pada kedatangan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kegelisahan itu diutarakan oleh Abdurahman. Pria yang saban hari bekerja sebagai ranger di Pulau Rinca ini mencurahkan kegelisahannya sembari menemani rombongan berkeliling rute pendek di Pulau Rinca.

"Ya kami marah, waktu itu saja sampai demo," kata Abdurahman kepada IDN Times dalam kunjungan media bersama rombongan Air Asia dan Kementerian Pariwisata RI.

1. Masyarakat Pulau Rinca bergantung pada wisatawan

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Pria yang disapa Rahman itu mengatakan bahwa ia dan masyarakat asli Pulau Rinca sangat bergantung pada kedatangan wisatawan. Selain jadi ranger, sejumlah warga juga ada yang menjadi penjaga pulau yang memilki Komodo di dalamnya dan juga berjualan aneka cinderamata khas.

"Kalau ditutup kita makan apa?"

2. Banyak wisatawan kebingungan

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Rahman bercerita, berbagai macam wacana mulai dari tiket masuk untuk wisatawan asing seharga US$1.000, penutupan Taman Nasional Komodo (TNK), hingga relokasi warga setempat membuat bingung baik warga lokal maupun para wisawatan--lokal dan macanegara.

"Tamu pada bingung, nanya sama kita 'ini benar gak pak?'. Kita juga bingung jawabnya karena gak dikasih tahu," katanya.

3. Pemerintah pastikan TNK tidak ditutup dan warga tak direlokasi

IDN Times/Kemenpar

Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Agustinus Rinus meminta masyarakat dan wisatawan tenang. Ia memastikan bahwa Taman Nasional Komodo (TNK) tidak akan ditutup dan warga sekitar tak akan direlokasi.

Ia pun mengakui wacana tersebut berpengaruh pada jumlah wisatawan yang datang. Menurut data yang ia terima, jumlah wisatwan yang datang mengalami penurunan drastis ketimbang tahun sebelumnya. Tingkat kunjungan tahun ini hanya naik 3.07 persen berbeda dengan tahun lalu yang mencapai 30-an persen.

"Kami sudah menyurati Kementerian Lingkungan Hidup untuk segera memutuskan terkait dengan tiket masuk sehingga ada kepastian, sehingga ketika kami menjual paket di 2020 ada sebuah kepastian, Tapi hingga detik ini belum ada keputusan," jelasnya saat ditemui di kawasan Labuan Bajo, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Kamis (10/10).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us