Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sukmawati Menitikkan Air Mata, Ketua MUI Ma'ruf Amin: Tak Usah Didemo

IDN Times/Linda Juliawanti

Jakarta, IDN Times - Sukmawati Soekarnoputri mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berlokasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).

Kedatangan putri Bung Karno ini untuk mengklarifikasi puisinya yang berjudul "Ibu Indonesia" yang banyak menuai kritik, terutama dari kalangan Islam. Sebab isi puisi tersebut dinilai menghina ajaran Islam, terutama soal cadar.

1. Ajak umat Islam maafkan Sukmawati

Default Image IDN

Sukmawati sempat bertemu pengurus MUI selama sekitar dua jam. Setelah pertemuan tersebut, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin mengatakan jika Sukmawati telah meminta maaf atas puisinya yang memicu polemik di masyarakat.

"Beliau sudah minta maaf datang ke sini, bahkan menitikan air mata. Ada kesungguhan di situ. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bisa menerima permohonan maaf beliau," ujar Ma'ruf di kantor MUI, Kamis (5/4).

2. Hentikan upaya pelaporan ke Kepolisian

Default Image IDN

Selain meminta masyarakat memaafkan Sukmawati, Ma'ruf juga menyarankan agar pihak-pihak yang berniat melaporkan Sukmawati ke Kepolisian menghentikan niat mereka.

"Kalu bisa menghentikan upaya-upaya untuk mengajukan ke Bareskrim. Maafkan saja, jangan diteruskan, kita bersaudara mari bangun kembali keutuhan," tuturnya.

3. Ma'ruf juga imbau ormas Islam jangan gelar aksi

Default Image IDN

Lebih lanjut, Ma'ruf pun mengimbau agar sejumlah ormas Islam tak perlu menggelar aksi unjurk rasa menuntut Sukmawati dengan dugaan penistaan agama, yang semula direncanakan Jumat (6/4) besok.

"Saya harap tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan, tidak perlu dilakukan, buang energi dan menimbulkan kegaduhan. Apa salahnya kalau kita memberi maaf? Saya kira gak ada salahnya ya," imbuhnya. "Karena beliau ini juga seorang muslimah. Maka kita bangun kembali ukhuwa Islamiah dan bersama bangsa membangun wahdaniah itu harapan kami.".

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linda Juliawanti
EditorLinda Juliawanti
Follow Us