Surya Paloh Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Harus Objektif

- Soeharto disebut membawa progres pembangunan besar
- Penilaian terhadap Soeharto harus objektif
- Alasan Soeharto layak terima gelar pahlawan
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mendukung rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto. Ia menilai pro dan kontra di masyarakat merupakan hal lumrah.
"NasDem sudah kasih statement sepakat itu (gelar pahlawan untuk Soeharto)," kata Surya Paloh, seusai melepas ribuan peserta FunWalk menjelang HUT ke-14 Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Minggu (9/11/2025).
"Ya, itu konsekuensinya. Ya, saya pikir memang kalau sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk konsekuensi pro dan kontra, polemik yang terjadi, ya bagi NasDem melihat dari sisi positifnya ya," sambungnya.
1. Soeharto membawa progres pembangunan besar

Menurut Surya Paloh, penolakan pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto tak menghilangkan sisi objektifitas terhadap kontribusinya selama 32 tahun memimpin. Ia mengatakan Soeharto telah membawa progres pembangunan yang besar bagi Indonesia.
"Sosok Presiden Soeharto telah memberikan posisi dan peran, arti keberadaan beliau sebagai presiden yang membawa progres pembangunan nasional kita yang cukup berarti, seperti apa yang kita nikmatin hari ini," ujar dia.
2. Penilaian terhadap Soeharto harus objektif

Surya Paloh tak memungkiri jika selama menjabat, Soeharto masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Kendati, ia mengajak semua pihak agar tetap menilai kepemimpinan Soeharto secara objektif.
"Tetapi sekali lagi memang, ya, kalau kita mau membawa gerakan perubahan tentu kita mencoba untuk bisa selalu menempatkan faktor objektifitas itu, yang mungkin harus kita hargai bersama, sebagai pedoman daripada sesuatu yang kita harapkan bisa memberikan arti kemajuan kita sebagai satu bangsa," kata dia.
3. Alasan Soeharto layak terima gelar pahlawan

Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon, mengatakan, Soeharto memenuhi syarat menjadi pahlawan nasional. Dia pun membeberkan sejumlah pertimbangannya.
Fadli Zon menyebut Soeharto pernah memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 di DI Yogyakarta melawan Belanda. Ketika itu, pangkat Soeharto masih Letnan Kolonel.
"Dalam pengusulan, saya kira banyak (pertimbangan). Beliau (Soeharto) memimpin Serangan Umum 1 Maret. Itu sebagai contoh, 1 Maret itu serangan besar," ujar Fadli Zon di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Fadli Zon mengatakan, Serangan Umum 1 Maret merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa itu juga menjadi salah satu alasan Indonesia diakui dunia.
"Itu kan menandakan Pak Harto sebagai komandan pertempuran Serangan Umum 1 Maret punya jasa di dalam kemerdekaan, perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia," kata dia.
Di samping itu, Fadli menambahkan, Soeharto pernah ikut perang di dalam dan luar negeri. Banyak jasa yang dilakukan olehnya untuk bangsa ini.
"Belum lagi operasi pembebasan Irian Barat dan lain-lain. Jadi ada, ada rinciannya. Nanti rinciannya kalau mau lebih panjang nanti saya berikan," ucap dia.

















