Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surya Paloh Usul ke Jokowi Duet Pemersatu Bangsa, Ada Anies-Ganjar

Ketum NasDem Surya Paloh (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengusulkan ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo soal duet pemersatu bangsa untuk Pilpres 2024. Surya Paloh pun senang muncul usulan sejumlah nama calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

Surya Paloh mengatakan, usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar perlu didukung. Sebab, pasangan yang disebutnya bisa menghilangkan polarisasi.

"Saya bilang, itulah impian kita bersama. Polarisasi itu hilang, mempersatukan," ujar Surya Paloh beberapa waktu lalu.

1. Surya Paloh akui membuat komposisi duet pemersatu bangsa

Anies Baswedan (kiri) dan Ganjar Pranowo (kanan) (Dokumentasi IDN Times)

Surya Paloh mengakui, komposisi nama-nama duet tersebut ada juga yang dia langsung usulkan sendiri. Meski demikian, Paloh mengakui tak memiliki subjektivitas dalam memilih pasangan duet pemersatu bangsa.

"Saya akui iya (memilih komposisi), jadi apa yang bisa saya sumbangkan," katanya.

2. PKB sebut nama Anies dan Ganjar tak kuat dianggap sebagai pemersatu bangsa

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menanggapi usulan duet pemersatu bangsa dari Surya Paloh. Jazilul menyebut, nama Ganjar dan Anies tak kuat.

"Kalau dua nama itu bagi saya belum kuat alasan untuk disebut sebagai duet pemersatu bangsa, karena dua-duanya belum memiliki prestasi dan track record yang kuat dalam kegiatan kerukunan maupun persatuan bangsa," ucap Jazilul kepada wartawan, Minggu (26/6/2022).

3. PKB sebut belum bisa disebutkan sosok pemersatu bangsa

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut Jazilul mengatakan, belum dapat disebutkan sosok pemersatu bangsa. Menurutnya, sosok pemersatu bangsa yang paling tepat adalah para elite partai politik mampu duduk bersama.

"Justru ini dirumuskan dulu ide dasarnya bahwa kita ingin pemilu tidak terjadi polarisasi, bahwa ingin ada duet pemersatu bangsa. Konsep-konsep dasarnya dibicarakan bersama. Tentu dengan para elite politik, sehingga ditemukan sosoknya. Tapi kalau sekarang dimunculkan sosoknya, justru itu menjadi poros yg memberikan tekanan terhadap pihak yang lain," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us