Tangani Banjir Bandang, Pemkab Bogor Bangun 4 Posko Tanggap Bencana

- Pemerintah Kabupaten Bogor membentuk empat posko tanggap banjir bandang dan longsor di 20 kecamatan.
- Posko utama berada di Kantor BPBD dengan tiga posko lapangan dibangun di Gunung Putri, Leuwiliang, dan Cisarua.
- Posko akan menjadi tempat koordinasi petugas, pusat informasi, kesehatan, logistik, pengumpulan data, serta pembahasan cuaca ekstrem dan teknologi modifikasi cuaca.
Bogor, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bogor membentuk empat posko buat menanggapi banjir bandang dan longsor yang melanda 20 kecamatan di wilayah itu. Banjir bandang dan longsor pertama kali terjadi pada tiga hari lalu.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebut posko utama akan berada di Kantor BPBD Kabupaten Bogor. Sementara tiga posko lapangan dibangun di Gunung Putri, Leuwiliang, dan Cisarua.
Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan koordinasi dan respons terhadap bencana. Rudy berharap proses penanganan bencana bisa lebih cepat dan efektif.
"Posko utama akan berada di BPBD, sementara posko lapangan akan dibangun di wilayah selatan (Cisarua), timur (Gunung Putri), dan barat (Leuwiliang), dengan harapan dapat dioperasikan secepatnya," ujar Rudy usai rapat bersama di Cibinong, Selasa (4/3/2025).
1. Posko untuk percepat penanganan

Posko di Kantor BPBD dan lapangan akan menjadi tempat berkoordinasi para petugas dan relawan. Posko itu juga jadi pusat informasi, tempat kesehatan, penyimpanan logistik, dan pengumpulan data.
Bupati Rudy menekankan keberadaan posko ini diharapkan mempermudah akses masyarakat dan mempercepat koordinasi antarlembaga terkait, seperti BPBD, Dinas Kesehatan, serta Diskominfo.
2. Teknologi modifikasi cuaca

Dalam rapat koordinasi yang diadakan pada Selasa, 4 Maret 2025, juga dibahas mengenai cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 6 Maret 2025.
Bupati Rudy mengusulkan penggunaan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah hulu Kabupaten Bogor. Selain itu, koordinasi dengan TNI-Polri menjadi kunci untuk menangani situasi darurat di lapangan.
3. Pemetaan logistik dan dukungan masyarakat

Posko-posko yang dibangun juga akan memprioritaskan kebutuhan logistik, terutama menjelang bulan Ramadhan. Bupati Rudy memastikan kebutuhan pangan masyarakat, termasuk untuk buka puasa dan sahur, akan tersedia di posko-posko penanganan bencana.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat untuk menyukseskan penanganan bencana dan membantu masyarakat terdampak.