Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Bakal Tata Kawasan Cisarua Bogor Imbas Banjir

Tangkapan layar banjir Puncak di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (Akun media sosial Tiktok @baihaqiumar).
Intinya sih...
  • Wamen PU: Cisarua, Bogor memerlukan penataan ulang terkait penempatan rumah dan perizinannya pasca banjir.
  • Normalisasi bantaran kali diperlukan untuk mengurangi risiko banjir, serta relokasi rumah sebagai solusi yang dapat dilakukan.
  • Dampak banjir di Cisarua melanda akibat intensitas hujan tinggi, merusak jembatan dan mempersempit badan sungai. 6 jembatan rusak dan perlunya rekomendasi teknis sebelum pembangunan jembatan baru.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti menyatakan kawasan Cisarua, Bogor masih memerlukan penataan ulang, terutama terkait penempatan rumah dan perizinannya setelah banjir melanda wilayah tersebut.

"Kemarin di Cisarua saya juga sudah ke sana dan ini masih harus ditata kembali untuk penempatan rumah-rumah, dan izin-izin rumah dan lain sebagainya," kata Diana kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

1. Pemerintah buka peluang merelokasi rumah-rumah dekat kali

Tangkapan layar banjir Puncak di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (Akun media sosial Tiktok @baihaqiumar).

Diana menilai perlunya normalisasi bantaran kali untuk mengurangi risiko banjir. Dia menyatakan langkah tersebut masih memerlukan koordinasi dengan pemerintah daerah.

Selain itu, dia juga telah berdiskusi dengan Menteri Perumahan, Maruarar Sirait (Ara) mengenai kemungkinan membantu relokasi rumah-rumah di area tersebut sebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan.

"Kita nanti harus bicara sama pemda, dan tadi saya juga sudah bicara juga sama Pak Ara mungkin nanti bisa bantu rumah-rumahnya direlokasi. Itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan," ujarnya.

2. Rumah di bantaran sungai sebabkan penyempitan sungai

ilustrasi Sungai Ciliwung (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebelumnya, dalam tinjauannya ke Cisarua, Diana menyoroti dampak banjir yang melanda akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah Puncak. Curah hujan yang deras menyebabkan peningkatan debit air di hulu Sungai Ciliwung.

Alhasil aliran sungai meluap, menggenangi permukiman warga, dan merusak beberapa jembatan. Untuk itu, dia mengimbau warga untuk tidak tinggal di bantaran sungai karena dapat mempersempit badan sungai dan meningkatkan risiko banjir.

"Saya melihat bahwa sungai yang dulunya lebar, sekarang menjadi sempit karena banyak sekali rumah-rumah di bantaran sungai. Air itu tentunya mencari jalannya sendiri, sehingga harapan saya jangan dihuni," kata dia.

3. Sungai-sungai di Cisarua terhalang oleh konstruksi jembatan

ilustrasi Sungai Ciliwung (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Diana mengungkapkan Jembatan Hankam di kawasan Cisarua putus akibat banjir. Jembatan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Desa Lewimalang dan Jogjogan.

Menurutnya, terdapat 6 jembatan yang rusak dan menekankan pentingnya rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebelum pembangunan jembatan di atas aliran sungai.

"Harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU. Saya lihat sungai-sungai ini terhalang oleh konstruksi jembatan," tambah Diana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us