Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Dikenal Pendiam dan Suka Menyendiri

Jakarta, IDN Times - Siswa SMA Negeri 72 Jakarta, RH, menceritakan sosok terduga pelaku peledakan yang terjadi sekolahnya pada Jumat, 7 November 2025. Siswa 16 tahun itu memang tidak mengenal dekat dengan sosok terduga pelaku karena beda kelas.
Namun, RH memang sering melihat pelaku saat di sekolah. Sepengamatannya, terduga pelaku memang kerap menyendiri. Salah satuya saat kegiatan mengaji pada pagi hari menjelang belajar.
"Dia pendiam banget. Biasanya kan pagi-pagi ada kegiatan ngaji, nah dia sering menyendiri. Kalau yang lain ngumpul, dia malah duduk sendiri," ujar RH saat dijumpai IDN Times di kediamannya, Sabtu.
Terkait kabar terduga pelaku diduga korban bullying atau perundungan, RH tidak menyalahkan atau pun membenarkan. Hanya saja yang ia tahu, terduga pelaku memang pendiam.
"Mungkin saja benar. Soalnya dia terlihat seperti anak yang tidak berani bicara. Sepertinya dia juga lebih sering diam begitu," kata RH.
Saat ini, kondisi RH sudah membaik. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, dia tak sampai menjalani rawat inap. Namun, dia harus kontrol ke dokter seminggu sekali, karena pendengarannya terganggu akibat ledakan.
"Dengar-dengar juga sekolah (di SMA 72) diliburkan seminggu. Tapi ya shock banget ada kejadian ini, teman-teman juga begitu. Soalnya tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi," kata RH.
Diketahui, peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 12.00 WIB atau saat salat Jumat. Insiden ini menyebabkan puluhan orang terluka. Masjid tersebut berada di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kompleks TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Saat kejadian, diduga terjadi beberapa kali ledakan hingga menyebabkan kepanikan. Siswa berlarian ke luar gedung sekolah. Korban dilarikan ke rumah sakit terdekat seperti RSI Cempaka Putih. Beberapa korban mengalami gangguan pendengaran akibat suara ledakan, dan beberapa harus menjalani operasi.
Ledakan diduga berasal dari bom rakitan. Kepolisian masih menyelidiki motif peledakan ini. Terduga pelaku yang juga siswa sekolah tersebut, masih menjalani perawatan di rumah sakit karena terluka dan ada dugaan sebagai korban bullying. Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya bom rakitan, remot, dan airsoft gun laras panjang.
















