Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ternyata Kasus Transmisi Lokal Omicron Pertama DKI Bukan di Krukut

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, kasus COVID-19 varian Omicron transmisi lokal pertama di Ibu Kota bukan hanya kasus di Krukut. Kasus pertama Omicron lokal di Jakarta berasal dari salah satu laboratorium yang punya asrama di Jakarta.

"Sebenarnya, (transmisi) lokal di kita bukan hanya di Krukut. Sebelumnya sudah pernah teridentifikasi ada salah satu lab, lab ini bukan di DKI, lab untuk rujukan untuk layanan PCR. Labnya ada di provinsi tetangga, ada di dua provinsi tetangga. Yang bersangkutan punya asrama di daerah Jakarta, itu teridentifikasi juga sebagai kasus di DKI yang pertama, sebelum Krukut," ujar Widyastuti dalam webinar Polemik MNC Trijaya, Sabtu (15/1/2022).

1. Laboratorium berada di luar DKI, tapi punya asrama di Jakarta

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti (IDN Times/Aryodamar)

Widyastuti menjelaskan laboratorium tersebut memang berada di luar Jakarta. Namun, laboratorium itu punya asrama yang tertutup di Jakarta, sehingga Dinas Kesehatan DKI Jakarta tetap melakukan tes.

"Jadi kita lakukan testing dan di situ positif (Omicron)," ujar dia.

2. Belum ada pasien Omicron bergejala berat dan meninggal dunia

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Transmisi penularan Omicron, kata Widyastuti, lebih cepat daripada varian lainnya. Kendati, dia menyebutkan, belum ada kasus Omicron bergejala berat atau meninggal dunia.

"Hampir 95 persen itu tanpa gejala, lain lainnya gejala ringan. Sampai dengan sekarang tidak ada yang berat maupun sampai wafat, belum ada untuk kasus Omicron," kata dia.

3. Sebanyak 75 persen pasien Omicron di DKI usai dari luar negeri

Ilustrasi Kronologi Penemuan Kasus Pertama Omicron di Indonesia/IDN Times Aditya

Widyastuti menuturkan, hingga hari ini sudah ada 725 kasus positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia. Jumlah tersebut didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"(Sebanyak) 75 persen PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) sebanyak 545 (pasien), dan 180 (pasien) transmisi lokal atau 24,8 persen," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Aryodamar
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us