Tersangka RAP Pandu Cara Buat dan Target Lokasi Bom Molotov Saat Demo

- Polda Metro Jaya menetapkan enam tersangka kasus penghasutan dan ajakan demo rusuh di Jakarta pada 25-31 Agustus 2025.
- Tersangka RAP berperan sebagai pembuat konten tutorial pembuatan bom molotov dan koordinator kurir bom molotov di lapangan.
- RAP menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp, termasuk contoh lokasi target penempatan bom, seperti di bawah Jembatan Semanggi.
Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan dan ajakan berbuat anarki dan demo yang berujung rusuh di Jakarta pada 25-31 Agustus 2025.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam menegaskan, salah satu tersangka berinisial RAP berperan sebagai pembuat konten tutorial pembuatan bom molotov. RAP juga disebut sebagai koordinator kurir bom molotov di lapangan.
Disebutkan, RAP tidak hanya mengunggah panduan pembuatan bom, tetapi juga memberikan arahan langsung tempat dimana bahan peledak ditaruh.
“Tersangka meng-upload bagaimana cara membuat bom, dan yang lebih penting ini rekan-rekan sekalian perlu dicatat, bahwa si tersangka ini juga me-guiding atau menunjukkan tempat-tempat dimana bom itu ditaruh,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (2/9/2025) malam.
RAP diduga menyebarkan informasi tersebut melalui grup WhatsApp. Dalam percakapan yang berhasil diamankan, tersangka bahkan menunjukkan contoh lokasi yang dijadikan target penempatan bom, salah satunya di bawah Jembatan Semanggi.
“Jadi sebelum melaksanakan pada saat unjuk rasa ketika mau melempar bom, itu bomnya satu contoh mungkin ditaruh di bawah jembatan Semanggi, di sini itu di-upload melalui media mereka dan itu postingnya melalui WA group,” ujarnya.
Selain RAP, ada lima tersangka lainnya yakni berinisial DMR, MS, SH, KA, dan FL. Para tersangka ini disebut aktif menyebarkan flyer digital, siaran langsung, serta kolaborasi konten media sosial yang berisi ajakan kepada pelajar untuk ikut dalam aksi ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR dan sejumlah titik lain di DKI Jakarta.