Titiek Soeharto Bicara Pentingnya Peran Perempuan Cegah Korupsi

- Titiek Soeharto menekankan pentingnya perempuan memberikan pengaruh positif pada suami untuk mencegah korupsi.
- Pencegahan korupsi bisa dimulai dari keluarga, dengan peran ibu dalam mengajarkan nilai-nilai jujur kepada anak-anak.
- Data KPK menunjukkan 176 perempuan terjerat korupsi, menyoroti pentingnya peran perempuan dalam pencegahan korupsi.
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto, turut hadir mewakili DPR dalam sesi Integritas Perempuan Sebagai Penyelenggara Negara Dalam Melawan Korupsi, pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/12/2025).
Usai acara, putri Presiden kedua RI Soeharto itu menyatakan sesi tersebut merupakan hal yang penting. Titiek menilai perempuan sebagai seorang ibu rumah tangga atau istri punya faktor penting dalam mencegah korupsi.
"Wanita ini, dia dari sebagai katakanlah sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri, dia merupakan faktor penting yang bisa mencegah terjadinya korupsi. Jadi mengajarkan anak-anak dari kecil belajar jujur," ujarnya.
1. Titiek minta perempuan berikan pengaruh positif

Titiek mengingatkan kepada para perempuan yang telah menjadi istri untuk memberikan pengaruh positif pada suaminya. Dengan begitu niat korupsi yang dimiliki suaminya bisa dicegah.
"Jadi jangan sebagai wanita ini malah justru merongrong suami-suami untuk berbuat korupsi untuk memenuhi keinginan-keinginan kita," ujarnya.
2. Pencegahan korupsi bisa dimulai dari keluarga

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, pencegahan korupsi terkecil bisa dimulai dari keluarga. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan perempuan yang berperan sebagai istri maupun ibu.
"Jadi seorang ibu, dia ngajarin dari awal supaya anaknya jujur, jangan suka bohong, dan anaknya gak dibiasain dengan hal-hal yang mewah-mewah, yang keinginan yang gak punya tapi pengen punya sesuatu, diada-adain, gitu. Itu ya. Suaminya, punya suami juga jangan maksa suaminya pengen ini, kemampuannya segini, harus ada," ujar Titiek.
3. Ada 176 perempuan terjerat korupsi di KPK

Berdasarkan data yang dirilis pada situs KPK, terdapat 1.757 pelaku korupsi sepanjang 2004-2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.581 laki-laki dan 176 di antaranya perempuan.
Jumlah perempuan terjerat korupsi terbanyak pada 2018. Saat itu, sebanyak 30 dari 122 pelaku korupsi adalah perempuan.
















