Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TNI AD Kerahkan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana di Aceh

Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)
Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)
Intinya sih...
  • Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Kodam Iskandar Muda siaga penuh tangani banjir di Aceh
  • Perkuat respons bencana, pentingnya peningkatan koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh unsur terkait
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, memastikan, Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh.

Pasukan dari Batalyon Komposit PRCPB tersebut dipersiapkan untuk bergerak cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi situasi darurat di wilayah yang terdampak paling parah.

1. Perkuat respons bencana serta memastikan penanganan cepat, tepat, dan terintegrasi

Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)
Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)

Joko mengatakan, kehadiran PRCPB bertujuan memperkuat respons terhadap bencana dan memastikan penanganan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terintegrasi. Dia menegaskan, penanggulangan bencana merupakan tugas pokok TNI dalam membantu pemerintah daerah menangani situasi darurat akibat bencana alam.

Pangdam menekankan, penanganan bencana tidak dapat dilakukan oleh TNI secara tunggal. Sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, BPBA, Basarnas, dan seluruh komponen masyarakat menjadi kunci meminimalisir dampak serta mempercepat pemulihan.

"Prajurit TNI harus mampu bergerak cepat sekaligus menunjukkan sikap humanis dalam membantu warga yang terdampak," kata Joko dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).

2. Tekankan pentingnya peningkatan koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh unsur terkait

Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)
Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)

Selain itu, Joko juga menegaskan pentingnya peningkatan koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh unsur terkait.

“Saya berharap seluruh unsur terkait dapat terus memperkuat koordinasi, mempercepat langkah-langkah penanganan, serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan cuaca yang berpotensi memperburuk kondisi, keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,“ kata dia.

Dia mengatakan, seluruh prajurit Kodam Iskandar Muda akan terus memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah hingga situasi kembali normal.

"Prajurit TNI AD di wilayah Kodam IM ditugaskan berada di garis terdepan untuk membantu warga, mulai dari evakuasi, distribusi logistik, hingga dukungan pengamanan di area bencana," kata Joko.

3. Bencana di Aceh berdampak pada 14.235 kepala keluarga atau 46.893 jiwa

Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)
Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkanbanjir, tanah bergerak, dan tanah longsor melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh sejak 18 November 2025. Bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi, angin kencang, dan kondisi geologi labil ini berdampak pada 14.235 kepala keluarga atau 46.893 jiwa, dengan 455 kepala keluarga atau 1.497 jiwa terpaksa mengungsi.

Kondisi banjir meluas di Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Bener Meriah, Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Utara, dan wilayah lain yang masih terdampak hingga saat ini. Pemerintah daerah setempat bersama BPBA terus melakukan langkah darurat di lokasi-lokasi kritis.

Plt Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, mengatakan, sembilan kabupaten/kota di Aceh telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi berdasarkan kondisi terkini di lapangan. Penetapan status tersebut memungkinkan percepatan penanganan melalui pengerahan sumber daya dan dukungan lintas instansi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Israel Kepung Kota Tubas di Tepi Barat, Ribuan Warga Palestina Terisolasi

27 Nov 2025, 23:45 WIBNews