TNI AL Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Kedalaman 50 Meter

- Tim SAR AL menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di kedalaman 50 meter
- Bangkai kapal berhasil diidentifikasi setelah dilakukan penurunan kamera sebanyak tiga kali
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Laut (AL) bersama tim SAR gabungan berhasil menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada 7 Juli 2025. Berdasarkan penelusuran TNI AL, bangkai KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam posisi terbalik di dasar laut. Kapal diprediksi berada di kedalaman 47 hingga 50 meter.
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama Endra Hartono, mengatakan bangkai kapal berhasil ditemukan pada 12 Juli lalu dengan menggunakan pemindaian bawah air oleh KRI Spica. Proses pencarian dimulai pada 9 Juli pukul 20.47 WIB.
"Saat itu KRI Spica-934 mendeteksi sebuah obyek bawah laut menggunakan teknologi Multi Beam Echo Sounder (MBES). Obyek terlihat dengan dimensi 69,7 meter, lebar 11,6 meter dan tinggi 12 meter itu berada di kedalaman 47 hingga 50 meter. Obyek ini kemudian diberi label Ref nomor 8," kata Endra dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).
Pada pencarian 10 Juli 2025 pukul 10.42 WIB, KRI Pulau Fanildo-723 bersama Tim Survei Pushidrosal melakukan investigasi lanjutan menggunakan perangkat Side Scan Sonar (S3).
"Hasilnya, obyek tersebut dipastikan berada dalam posisi terbalik di dasar laut. Obyek itu memiliki dimensi yang sesuai dengan KMP Tunu Pratama Jaya," kata dia.
1. Konfirmasi obyek di dasar laut KMP Tunu setelah dilakukan penurunan kamera

Endra mengatakan, informasi obyek referensi 8 itu KMP Tunu Pratama Jaya itu diketahui setelah dilakukan penurunan kamera sebanyak tiga kali. Operasi ini melibatkan penyelam onboard di KRI Spica.
"Pada penurunan kamera ketiga pukul 11.41 WIB, kamera berhasil merekam video dan foto bangkai kapal yang teridentifikasi sebagai KMP Tunu Pratama Jaya dalam posisi terbalik. Ciri khas lambung, rampa, dan nama kapal tampak jelas dalam rekaman," kata dia.
Tim SAR gabungan kemudian melakukan analisis video yang diperoleh dari dasar laut dan dicocokan dengan dokumentasi ketika kapal docking.
"Tim SAR gabungan kemudian menyimpulkan bahwa obyek ref nomor 8 adalah KMP Tunu Pratama Jaya," kata Endra.
2. Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya akan diangkat dari dasar laut

Sementara, Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, mengatakan, proses evakuasi bangkai kapal akan dirancang. Pengangkatan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya dari kedalaman 50 meter akan disesuaikan dengan prosedur yang ada mengingat arus laut di Selat Bali sangat kuat.
"Langkah pertama, KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) berkoordinasi dengan operator kapal terkait pengangkatan bangkai kapal, dan administrasi secara tertulis sudah dilakukan," ujar dia.
Distrik Navigasi Tanjung Perak juga akan menerbitkan pemberitahuan maritim agar masyarakat dan pelaut menghindari titik referensi delapan. Tanda-tanda visual akan dipasang di area tersebut untuk menandai lokasi bangkai kapal dan mencegah aktivitas seperti labuh jangkar atau navigasi yang bisa mengganggu proses evakuasi.
3. 17 korban hingga kini masih dinyatakan hilang

Sementara, hingga saat ini tim SAR Gabungan masih mencari 17 korban yang hilang. Sebanyak 30 korban ditemukan dalam keadaan selamat. Kemudian, 18 korban lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Diperkirakan jumlah korban bisa bertambah karena ada beberapa korban yang ditemukan tetapi namanya tidak ada di dalam daftar manifes. Ketika tenggelam, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan.