Tolak Isolasi Mandiri, Pendatang di Sumatera Barat Akan Dijemput Paksa

Padang, IDN Times - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19, bakal menjemput paksa seluruh pendatang dari zona merah yang membandel karena menolak isolasi mandiri.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memberlakukan perpanjangan masa pembatasan selektif. Seluruh pendatang yang masuk ke Sumbar akan didata, dan mengisi blanko kesediaan isolasi mandiri selama 14 hari. Selama masa isolasi mandiri dilarang untuk berkeliaran.
Pemprov Sumbar pun menyiapkan tujuh tempat karantina yang sudah disiapkan. Yakni gedung atau asrama Diklat PPSDM Kemendagri Regional Bukit Tinggi di Agam, Gedung Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional I Sumatera, Asrama Diklat BPSDM Sumatera Barat di Padang, dan Gedung UPTD Balatkop Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar di Padang.
Lalu Gedung UPTD BPP (Balai Pelatihan dan Penyuluhan) Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat di Padang, Gedung atau asrama Diklat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar di Padang, serta gedung atau asrama Diklat Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar di Padang.
1. Pengawasan langsung oleh RT

“Ada tren kenaikan angka kasus positif. Saya imbau dengan sangat, taatilah aturan yang sudah kita buat. Wajib isolasi mandiri kalau datang dari daerah merah. Jangan ada lagi toleransi. Apabila sudah disuruh isolasi tapi tidak mau maka Camat, Lurah, RT dan RW, Wali Nagari (desa), Wali Jorong (kampung) dan tokoh masyarakat segera lapor. Kita jemput paksa dan diantarkan ke tempat karantina,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, Selasa (14/4).
2. Jangan main-main dengan covid-19

Nasrul Abit minta seluruh pihak jangan menganggap COVID19 persoalan sepeleh. Karena akan membahayakan semua warga di Sumbar. Pemprov Sumbar memohon pengertian semua pihak agar menaati seluruh aturan, jaga diri dan jaga kesehatan.
“Mohon maaf ini ya, terpaksa yang jemput paksa seperti ini harus dilaksanakan. Karena dari data statistik yang ada, penyebaran corona kebanyakan dari luar Sumbar,” ucap Nasrul.
3. Total 48 kasus positif di Sumbar

Dari data COVID-19 di Sumbar, hingga siang ini tercatat ada 48 kasus positif. Sebanyak 16 orang masih menjalaniperawatan intensif, 21 orang isolasi mandiri, dan tujuh orang sudah dinyatakan sembuh. Namun empat kasus kematin sudah terjadi.