Transisi Kabinet, Komnas Perempuan Minta KPPPA Perkuat Infrastruktur

Jakarta, IDN Times - Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, bursa kabinet menteri kabinet baru mulai terlihat. Salah satu jabatan menteri yang diproyeksikan berganti adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Menanggapi transisi pemerintahan di bidang perempuan, Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, menjelaskan calon menteri PPPA dan kementerian itu sendiri nantinya harus punya fokus penguatan layanan perempuan korban.
"Kalau PPA menurut saya, lima tahun ke depan, dia harus fokus betul untuk bisa menguatkan infrastruktur layanan bagi korban," kata dia saat dihubungi IDN Times, Jumat (18/10/2024).
1. Soroti kesenjangan gender

Dalam perjalanan pemerintahan lima tahun mendatang, KemenPPPA diharapakan bisa mempersempit jurang gender yang ada, antara laki-laki dan perempuan, di Indonesia. Salah satunya adalah terkait upah, pekerjaan yang sama hingga kesenjangan lama menempuh pendidikan.
Contohnya, pada 2022, rata-rata lama sekolah bagi penduduk laki-laki berusia 15 tahun ke atas di Indonesia adalah 9,28 tahun, setara dengan masuk kelas 10 (SMA). Sedangkan perempuan hanya mencapai 8,87 tahun, setara dengan tingkat kelas 9 (SMP).
"Serta upaya-upaya yang mendekatkan jurang gender, misalnya upah yang sama untuk pekerjaan yang setara. Kita lihat rata-rata, lama pendidikan dengan laki-laki gap-nya masih tetap satu tahun kan. Jadi gap itu yang harus dia persempit," kata Andy.
2. Percepat pencapaian menghapus jurang kesetaraan

Andy mengatakan, jurang-jurang kesetaraan adalah hal yang sangat fundamental untuk segera dicapai. Ini menjadi hal yang sama pentingnya dengan penguatan layanan.
"Jadi jurang-jurang kesetaraan yang sifatnya sangat fundamental itu perlu dipercepat pencapaiannya. Sama menguatkan layanan bagi korban, infrasturnya ya," kata dia.
3. Enam srikandi calon menteri Prabowo

Di kabinet Prabowo disebut-sebut terdapat enam calon menteri. Mereka adalah Widiyanti Putri Wardhana, pimpinan PT Teladan Prima Agro (TPA). Lalu ada Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, yang menjadi perempuan Papua pertama mengemban jabatan itu. Ribka juga mantan staf ahli Kementerian Dalam Negeri.
Menteri perempuan dengan wajah baru lainnya Arifah Choiri Fauzi, Sekretaris PP Muslimat NU yang dikenal sebagai mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Ada pula Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta Veronica Tan yang banyak bekerja sebagai penggerak organisasi sosial.
Sementara menteri perempuan wajah lama, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang kembali dipercaya Prabowo bakal memimpin Kementerian Keuangan. Ada pula politikus Partai Golkar dan mantan jurnalis Meutya Hafid, yang pernah memimpin Komisi I DPR.