Gempa M 6,1 di Melonguane Sulut Rusak Bangunan Gereja

Jakarta, IDN Times - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (22/1/2022) menyebabkan bangunan gereja rusak ringan.
“Dampak kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi tersebut, yaitu kerusakan ringan antara lain terjadi di Gereja Jemaat Garmita Ayalon Pangeran,” kata Dwikorita dalam keterangan resmi melalui Zoom, Sabtu.
Baca Juga: BMKG: Terjadi 33 Kali Gempa Susulan Setelah Gempa Banten
1. Epicentrum gempa berada di laut
BMKG menginformasikan, epicentrum gempa bumi berada di koordinat 3,72 derajat lintang utara dan 126,27 derajat bujur timur atau berlokasi di laut pada jarak 34 km dari selatan Kota Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.
“Dengan memperhatikan kedalaman epicenter, jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi lempeng laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme naik mendatar atau obligtrust,” kata Dwikorita.
2. Skala getarannya seperti truk berlalu
Editor’s picks
Di situs resminya, BMKG menyebut, gempa dirasakan warga Melonguane dengan skala III hingga IV MMI.
“Artinya getarannya nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu,” kata Dwikorita.
Untuk skala IV, gempa dirasakan hingga ke luar rumah oleh beberapa orang, dan menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
3. Waspada gempa susulan
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada akan potensi gempa susulan.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," kata BMKG.
Baca Juga: BMKG Sebut 3 Faktor Penyebab Kerusakan Bangunan Usai Gempa M 6,6