Menlu Retno Bertemu Menteri Luar Negeri Perempuan di Kawasan Pasifik

Peran perempuan penting dalam pemulihan ekonomi

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menggelar pertemuan daring dengan para menlu perempuan dari negara-negara Pasifik, yaitu Menlu Australia Marise Payne, Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta, dan Menlu Timor Leste Adaljiza Magno.

Dalam pertemuan perdana dibahas empat isu utama, yaitu penanggulangan pandemik COVID-19, penguatan peran perempuan di sektor ekonomi, perkembangan geo-strategis, dan kerja sama terkait agenda Women, Peace, and Security (WPS).

“Kami menyuarakan dan memberikan perspektif untuk kawasan Pasifik yang lebih sehat, stabil dan sejahtera,” ungkap Retno pada Selasa pekan lalu, 8 Februari 2022.

Baca Juga: Ngobrol Seru Menlu Retno Soal Perempuan dan Perdamaian

1. Menlu Retno dan tiga menlu perempuan bahas vaksinasi yang adil dan merata

Menlu Retno Bertemu Menteri Luar Negeri Perempuan di Kawasan PasifikMasyarakat Kota Semarang mendapatkan vaksinasi booster di sentra vaksinasi Tentrem Mal Semarang, Senin (17/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Berkaitan dengan pandemik, Retno menegaskan bahwa tingkat vaksinasi sampai sekarang masih belum merata. Di saat dunia harus menghadapi penyebaran Omicron, isu kesetaraan akses vaksin bagi semua negara menjadi semakin penting artinya, termasuk di negara-negara Pasifik.

Sebagai salah satu Co-Chair Covax AMC-EG, Menlu Retno kembali menyerukan pentingnya dukungan seluruh negara terhadap Covax untuk mendorong vaksinasi di negara-negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah.  Hingga saat ini Covax telah mendistribusikan lebih dari 1 miliar dosis vaksin ke 144 negara dan wilayah di dunia, termasuk di Pasifik.

Dukungan bagi pengumpulan resources diperlukan guna menunjang program Covax tahun 2022.

2. Empat menlu juga bahas penguatan peran perempuan dalam ekonomi

Menlu Retno Bertemu Menteri Luar Negeri Perempuan di Kawasan PasifikMenteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika berkomunikasi dengan Menlu UEA (www.twitter.com/@Menlu_RI)

Dalam keterangan tertulis, Retno menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemik. Hal ini dilakukan melalui pengembangan kapasitas, digitalisasi, inklusi dan literasi keuangan, serta akses terhadap modal.

“Upaya bersama harus dilakukan untuk membantu UMKM yang menjadi wadah ekonomi mayoritas perempuan, termasuk melalui penyediaan bantuan finansial melalui pinjaman dan kredit mikro," katanya.

Baca Juga: Lengkap! 5 Prioritas Diplomasi Indonesia Tahun 2022 

3. Peran Indonesia dalam perkembangan strategis di kawasan

Menlu Retno Bertemu Menteri Luar Negeri Perempuan di Kawasan PasifikMenlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Retno mendorong peran aktif negara-negara Pasifik untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera, antara lain melalui kerja sama di bawah kerangka ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Terdapat empat area kerjasama prioritas dalam kerangka AOIP,  yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan kerja sama ekonomi. Kesemuanya sejalan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh mayoritas negara Pasifik.

“Saya yakin upaya kita untuk berkontribusi terhadap kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera dapat membawa manfaat besar bagi negara-negara di kawasan," ujar Retno.

4. Ini yang dibahas soal peran perempuan dan perdamaian

Menlu Retno Bertemu Menteri Luar Negeri Perempuan di Kawasan PasifikPernyataan Pers Awal Tahun Menlu RI, Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI)

Dalam konteks perempuan, perdamaian dan keamanan, Retno menegaskan pentingnya mendorong peran perempuan dalam proses perdamaian sehingga perdamaian dapat lebih lestari.

Menlu Retno menyampaikan beberapa inisiatif yang dilakukan Indonesia untuk isu WPS, antara lain melalui pembentukan South East Asia Women Negotiators and Mediators Network, dan inisiasi Indonesia melalui lahirnya Resolusi 2538 mengenai Perempuan dalam Misi Perdamaian.

Para Menlu yang hadir menyambut baik kemungkinan peningkatan kerja sama dalam isu WPS, melalui forum atau dialog di tingkat kawasan.

Pertemuan Pertama Menlu-Menlu Perempuan Kawasan Pasifik ini diharapkan dapat menjadi forum yang baik untuk sharing best practices dan success story di antara masyarakat dan komunitas di Pasifik. Para Menlu Kawasan Pasifik berkomitmen melakukan komunikasi dan koordinasi secara reguler, dengan tujuan untuk menciptakan program-program konkret, baik melalui mekanisme bilateral maupun multilateral, guna mendorong proses pemulihan bersama pasca-pandemik.

Baca Juga: Berburu Vaksin untuk Rakyat, Prioritas Diplomasi RI

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya