Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Veronica Tan Curhat Sempat Stres saat Awal Jadi Wamen PPPA

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Veronica Tan mengaku stres saat awal menjabat sebagai Wamen PPPA. 
  • Tugasnya di Kementerian PPPA banyak menangani laporan pelecehan seksual, KDRT. 
  • Belanja masalah untuk menelusuri akar penyebab perempuan dan anak kerap menjadi korban. 

Jakarta, IDN Times - Veronica Tan mengaku sempat stres saat awal menjabat sebagai Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA). 

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara yang diselenggarakan organisasi sayap PKB Perempuan Bangsa bertajuk 'Perempuan Berdaya, Bangsa Berjaya: Menuju Indonesia Emas' di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2024).

1. Menjadi Wamen PPPA tak semudah yang dibayangkan

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan dalam agenda peluncuran program kesehatan mental TikTok di Kota Tua, Jakarta (dok. KemenPPPA)

Veronica menyebut, menjadi Wamen PPPA bukan perkara mudah. Ia pun tidak menyangka beban kerja di Kementerian PPPA terbilang berat.

"Saya pikir waktu masuk ke pemberdayaan perempuan pasti urusannya memberdayakan, mengajak stakeholder, ngajak NGO (non-government organisation) untuk bekerja sama melatih lagi nih," ucap dia.

"Gak tahunnya pas masuk dua minggu, stres," lanjutnya.

2. Veronica Tan telusuri akar masalah perempuan dan anak sering jadi korban

Momen Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Veronika Tan tiba di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat (Senin (21/10/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ia menjelaskan, tugasnya di Kementerian PPPA banyak sekali banyak sekali menangani laporan terkait pelecehan seksual, keras terhadap anak, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Di awal jabatannya ini, ia menuturkan masih dalam tahap belanja masalah. Veronica pun masih menelusuri akar masalah dari penyebab perempuan dan anak kerap kali menjadi korban.

"Nah dari situ, kami semua berpikir ujung tombak dari semua hal kenapa kita bisa begitu karena perempuan itu ekonominya nggak ada. Sehingga mereka itu harus bergantung, bergantung suamilah, atau apa," jelas dia.

3. Perempuan harus berdaya dari segi ekonomi

Wakil Menteri PPPA Veronica Tan membuka sosialisasi dan penyuluhan kanker & tumor yang diselenggarakan oleh Lembaga Kanker Indonesia dan  WALUBI (Dok. Humas KemenPPPA)

Oleh sebab itu, Veronica meyakini, agar kaum perempatan tidak lagi menjadi korban kekerasan salah satunya ialah harus ada pemberdayaan dari segi ekonomi.

"Kalau ekonomi perempuan ada, berdaya dia mandiri sendiri saya yakin dia akan berani speak up, esspecially kalau kita sudah berdayakan perempuan kita enggak usah pusing sama anak sih," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us