Viral Sebut Batik 'Pelanggaran', Anies Minta Publik Tonton Video Lengkap
Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang merekam pidato bakal calon presiden Partai NasDem, Anies Baswedan mendadak viral di jejaring media sosial. Hal itu lantaran Anies menyebut bahwa kemeja batik yang jadi identitas bangsa Indonesia sebagai bentuk pelanggaran.
Momen Anies membahas soal batik di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada 10 Desember 2022 itu salah satunya diunggah oleh akun Twitter @NUgarislucu.
Adapun dalam video singkat yang diunggah akun tersebut, tampak Anies mengatakan bahwa fenomena batik dipakai sebagai kemeja merupakan pelanggaran karena tidak sesuai pakem sebelumnya. Namun, dari kesalahan itu, batik menjadi pakaian identitas bangsa Indonesia.
1. Anies minta dengarkan pernyataannya secara full
Menanggapi kicauan tersebut, melalui akun Twitter pribadinya, Anies langsung membalas dan meminta supaya mengunggah video dengan pernyataan lengkap alias tidak dipotong-potong.
"Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu," kata Anies, dilihat IDN Times, Sabtu (17/12/2022).
2. Anies mengunggah video versi lengkap
3. Pernyataan lengkap Anies soal batik
Berikut ini pernyataan lengkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut soal batik yang disebut melanggar:
Bapak ibu sekalian, jadilah pendorong perubahan kebiasaan, kebiasaan diubah, kebiasaan didorong. Jangan jadi sekadar mengikuti kebiasaan, kebiasaan ini harus kita lakukan. Bapak-bapak ini ada yang pakai batik, bapak pakai batik biru, Pak Muhammad ini juga pakai batik. Pak Muhammad berdiri sebentar boleh pak, pakai batik. Ini baju tradisional bukan? Iya baju Indonesia.
Bapak ibu saya ingin ajak ingat-ingat sebentar. Bapak ibu sekalian baju laki-laki tradisional itu semua polos, ada nggak baju laki-laki bergambar di masa lalu? Baju laki-laki polos, kalau pun bergambar di Jawa ada yang namanya lurik. Kalau nggak polos putih, polos hitam, polos merah, benar tidak? Polos. Dan yang namanya batik itu dipakainya kain bapak ibu. Batik itu dipakainya untuk sarung, tidak ada orang pakai batik buat baju bapak ibu.
Coba, diingat-ingat, nggak ada. Batik itu dipakainya untuk kain, lalu atasnya kebaya. Kemudian terjadilah pelanggaran atas pakem itu, kain itu yang dipakainya di bawah dipakai untuk baju dan ketika pertama kali digunakan orang menengok ini nggak sopan pelanggaran nggak ngerti pakem, diikuti banyak orang, sekarang jadi baju batik identitas Indonesia.
Pelanggaran itu sekarang menjadi kebiasaan baru. Bapak ibu, di bidang pendidikan mulailah pelanggaran-pelanggaran baru. Itu tapi, kalau kita terkunci dengan pakem dalam tanda kutip, maka nggak muncul kebaruan dan universitas swasta punya ruang terobosan lebih banyak dibanding yang lain. Ruang itu lebih besar untuk melakukan inovasi-inovasi sehingga muncul terobosan-terobosan dalam interaksi dalam proses pembelajaran.
