Wali Kota Depok Kini Pantau Lalu Lintas dari 125 CCTV di Ruangannya

Depok, IDN Times - Pengawasan arus lalu lintas kini dapat dipantau langsung Wali Kota Depok, Mohammad Idris, di ruang kerjanya, Balai Kota Depok. Hal itu dilakukan Idris untuk melihat secara langsung keadaan arus lalu lintas di kota yang telah dipimpinnya hampir 10 tahun.
Idris mengatakan, pemantauan melalui CCTV atau kamera ini merupakan salah satu cara Wali Kota Depok memantau warganya. Dari kamera tersebut, Idris dapat memberikan imbauan kepada pengendara melalui pengeras suara yang terpasang di kamera.
"Kita praktik langsung ada hal yang perlu kita lihat ini, tadi belum kita coba yang punya kita sendiri di jalan-jalan kita sendiri," ujar Idris kepada wartawan di Balai Kota Depok, Senin (27/2/2023).
1. Kecamatan Tapos minim pengeras suara CCTV

Idris menuturkan, berdasarkan pantauannya melalui CCTV untuk jalan nasional terpantau lebih tertib dibandingkan jalan kota maupun provinsi. Dari pantuan terdapat sejumlah pengendara yang dinilai kurang memperhatikan keselamatan berkendara atau mematuhi peraturan lalu lintas.
"Saya lihat di simpang KSU ada pengendara motor berboncengan memawa besi yang cukup panjang, sehingga membahayakan pengendara lain," tutur dia.
Idris mengakui CCTV yang memiliki pengeras suara untuk wilayah dari barat ke timur itu dinilai cukup baik. Namun untuk Kecamatan Tapos masih minim pengeras suara, karena terdapat beberapa kendala yang harus disempurnakan.
"Wilayah Tapos yang agak langka, untuk Bojongsari sudah ada tapi itu dibawah BPTJ," terang dia.
2. Pemerintah Kota Depok meminta jalan tembus dari Terminal Jatijajar menuju Jalan Raya Tapos

Idris mengungkapkan, sebanyak 125 titik CCTV yang telah terpasang aktif di wilayah Kota Depok untuk memantau arus lalu lintas. Setiap titiknya terdapat dua hingga kamera yang terpasang untuk memonitoring kondisi di lokasi tersebut.
"Satu titik bisa dua kamera, jadi bisa melihat dari berbagai arah," ungkap dia.
Untuk wilayah Tapos, Pemerintah Kota Depok juga menemukan sejumlah permasalahan, salah satunya utilitas maupun jaringan. Hal itu dubutuhkan kerja sama antara Pemerintah Kota Depok, pemerintah pusat, dan sejumlah pihak lainnya.
"Perlu kerja sama seperti dengan pemerintah pusat, selain itu kita sudah mengajukan jalan tembus dari Terminal Jatijajar ke arah Jalan Raya Tapos supaya bisa mengurai kemacetan," ucap Idris.
3. Pemerintah Kota Depok diminta menambah Etle

Idris menyebut akan memaksimalkan 125 kamera yang terpasang di Kota Depok untuk memantau perkembangan arus lalu lintas. Tahun ini, Pemerintah Kota Depok belum menanggarkan penambahan kamera baru untuk dipasang di sejumlah jalan yang belum terpasang.
"Penambahan tahun ini gak ada, tapi nanti kita lihat kalau kondisinya masih memungkinkan," kata dia.
Idris menambahkan, Pemerintah Kota Depok belum lama ini diminta pemerintah pusat maupun Polda Metro Jaya untuk pemasangan kamera Etle. Saat ini, kamera Etle telah difungsikan di Jalan Raya Margonda.
"Kita kemarin diminta juga oleh pusat, oleh Polda untuk menambah Etle, ini bagian juga dari kerjasama kita dengan lalu lintas Polda," tutup Idris.