Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamendagri: Pastikan Lahan Koperasi Desa Kelurahan Aman dari Bencana

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Pastikan legalitas dan luas minimal 1.000 meter untuk bangunan dan area parkir.
  • Lahan untuk Kopdeskel Merah Putih harus aman dari risiko bencana.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mengatakan, lahan untuk Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih harus memenuhi empat syarat. Salah satunya adalah aman dari bencana.

"Saya akan lebih perjelas lagi, lahan itu ada empat yang harus dipertimbangkan," ujar Bima saat meninjau Command Center percepatan penyiapan Kopdeskel Merah Putih di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025).

1. Pastikan legalitas dan luas minimal 1.000 meter untuk bangunan dan area parkir

Ilustrasi lahan. (IDN Times/Indah Permata Sari)
Ilustrasi lahan. (IDN Times/Indah Permata Sari)

Bima mengatakan, kejelasan status kepemilikan menjadi syarat pertama yang tidak boleh diabaikan. Kepala desa, kata dia, wajib tahu apakah lahan tersebut merupakan aset desa, kabupaten, provinsi, atau kementerian/lembaga.

Syarat kedua, lahan harus memiliki luas minimal 1.000 meter persegi untuk bangunan dan area parkir, serta berada di lokasi strategis agar mudah diakses warga.

"Secara keseluruhan sekitar seribu meter atau menyesuaikan kondisi. Nah, itu untuk luasan lahan," kata dia.

2. Lahan harus aman dari risiko bencana

ilustrasi bencana alam (pexels.com/Franklin Pena Gutierrez)
ilustrasi bencana alam (pexels.com/Franklin Pena Gutierrez)

Bima berharap, koperasi dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Syarat ketiga, Bima mengingatkan pemerintah daerah agar berhati-hati menyiapkan lahan yang berada di kawasan rawan bencana.

"Jadi, pastikan lahan itu matang, tidak ada lagi pekerjaan cut and fill yang susah. Kalau sekadar perapian, tidak apa-apa dan pastikan kualitas dari tanah itu stabil, tidak di lokasi rawan bencana," ujar dia.

3. Satgas diminta turun langsung dan proaktif di lapangan

Ilustrasi Satgas Madago Raya menyiri salah satu desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (IDN Times/Kristina Natalia)
Ilustrasi Satgas Madago Raya menyiri salah satu desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (IDN Times/Kristina Natalia)

Bima menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Kopdeskel Merah Putih di tingkat kecamatan agar tak hanya menunggu laporan dari desa. Dia menuntut pendekatan yang lebih cepat dan responsif dalam mengidentifikasi lahan-lahan potensial.

"Jadi, para camat tolong lebih aktif dan progresif lagi berkoordinasi dengan teman-teman Kades semua dan kemudian nanti melakukan identifikasi lahan-lahan tadi bersama," kata dia.

Dia pun memberi tantangan untuk Kabupaten Sumedang agar menjadi kabupaten pertama di Jawa Barat dengan kesiapan lahan terbanyak.

"Saya men-challenge lah Kabupaten Sumedang ini untuk menjadi kota/kabupaten pertama di Jawa Barat yang terbanyak ya, kesiapan lahannya," ucap Bima.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Onadio Leonardo Ditangkap Terkait Narkoba

31 Okt 2025, 12:09 WIBNews