Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wiranto: Penyebar Hoaks Harus Ditindak Tegas

ANTARA FOTO/Fransiska Ninditya
ANTARA FOTO/Fransiska Ninditya

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto berharap Pemilu serentak 2019 yang akan digelar beberapa bulan lagi berjalan sukses. Menurutnya, 'menjual' program harus diutamakan untuk menggaet suara masyarakat.

Ia juga mengatakan, dalam memberantas isu hoaks di Pilpres 2019, penyebar hoaks memang harus ditindak tegas dan diberi sanksi hukuman.

1. Wiranto: Penyebar hoaks harus ditindak tegas

IDN Times/Ilyas Listianto Mujib
IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Wiranto mengatakan kasus hoaks harus diselesaikan dengan cara tegas. Salah satunya memberi sanksi hukuman bagi si penyebar hoaks.

"Masalah hoaks harus kita selesaikan dengan hukum dan tindakan tegas. Karena hoaks itu jelas akan mengacaukan bagaimana opini publik," kata Wiranto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (7/1).

2. Wiranto sarankan agar Pemilu 2019 tak gunakan politik identitas

Wiranto (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Wiranto (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Kemudian Wiranto juga menyarankan agar Pemilu 2019 kali ini tidak dihiasi dengan politik identitas. Terangnya, politik identitas adalah salah satu hal yang dapat memecah belah bangsa.

"Politik identitas itu sebenarnya mengingkari Bhinneka Tunggal Ika, maka kita juga imbau kita jauhilah politik identitas karena kampanye ini bukan mengadu suku, bukan mengadu agama, bukan mengadili status sosial, tapi adu kompetensi, adu kualitas calon pemimpin ini," jelasnya.

3. Wiranto imbau agar pimpinan partai politik juga gaungkan kampanye positif

ANTARA FOTO/Fransiska Ninditya
ANTARA FOTO/Fransiska Ninditya

Lanjutnya, dalam menggaet suata masyarakat, harusnya bukan berita hoaks atau politik identitas yang digaungkan, melainkan rekam jejak dan program para capres dan cawapres. Dan ia juga mengimbau kepada pimpinan partai politik agar tetap menggaungkan kampanye sehat.

"Ayolah kita kampanye boleh, tapi yang kita adu adalah kualitas pemimpin, yang kita adu kompetensi pemimpin, yang kita adu adalah rekam jejak pemimpin agar nanti bisa membangun suatu kesuksesan dalam rangka membangun negeri ini," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
Yogie Fadila
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us