WNI Disekap Abu Sayyaf Terekam Minta Tolong, RI Akan Lakukan Ini

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia terus mengupayakan pembebasan tiga WNI yang kini masih disekap oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina selatan. Termasuk di antaranya Samsul Sangunim, yang terekam video menangis sambil meminta tolong supaya dibebaskan oleh atasan di perusahaan tempatnya bekerja.
Dalam video yang diunggah oleh media Malaysia, The Star, Jumat (4/1), Samsul terlihat telanjang dada dan hanya mengenakan celana berwarna merah. Kedua tangannya terlihat diikat dan posisinya sedang jongkok di sebuah lubang.
"Tolong saya boss, tolong saya boss, tolong...," ujar Samsul sambil menangis di video itu dan diunggah di media The Star.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, mengonfirmasi video tersebut memang asli.
"Video yang beredar di Malaysia adalah salah satu sandera WNI yang diculik di Pulau Gaya, Semporna, Malaysia pada 11 September 2018," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis pada Sabtu (5/1).
Lalu, apa langkah yang akan dilakukan oleh Indonesia untuk membebaskan Samsul dan dua WNI lainnya?
1. Pemerintah selalu mengutamakan keselamatan sandera

Menurut Iqbal, Pemerintah Indonesia akan terus berupaya membebaskan tiga WNI yang hingga kini masih disekap oleh kelompok Abu Sayyaf. Kemenlu selalu menegaskan upaya pembebasan itu tanpa melibatkan uang tebusan.
"Pemerintah terus melakukan upaya-upaya pembebasan terhadap 3 WNI yang saat ini disandera di Filipina selatan, dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki Indonesia maupun di Filipina," kata Iqbal.
Ia menggarisbawahi selama proses pembebasan berlangsung, keselamatan sandera selalu menjadi perhatian utama.
2. Video sudah disebar sejak WNI diculik 2016 lalu

Menurut Direktur Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal, penyebaran video semacam itu sudah dilakukan sejak warga Indonesia diculik 2016 lalu. Pelaku penyebaran video adalah penyandera.
"Ini sudah beberapa kali dilakukan oleh penyandera," kata Iqbal.
Penyandera sengaja melakukan itu untuk menekan pemerintah agar bersedia tunduk dan membayar uang tebusan. Berdasarkan tuntutan para penyandera, mereka meminta uang senilai 4 juta Peso atau setara Rp2,9 miliar.
Pemerintah Indonesia, kata Iqbal, akan berusaha membebaskan Samsul dan dua sandera lainnya yang masih disekap oleh Abu Sayyaf, dengan menggunakan berbagai aset di Filipina dan RI.
3. Masih tersisa tiga WNI lainnya yang disekap oleh Kelompok Abu Sayyaf

Data dari Kemenlu, masih ada tiga WNI lainnya yang disekap oleh kelompok Abu Sayyaf sejak beberapa tahun lalu. Ketiganya diculik ketika tengah berlayar di perairan Malaysia. Kemudian, mereka dibawa ke perairan Filipina.
Laman The Star melansir, Samsul diyakini berada di bawah pimpinan Hatib Sawajan dan anak buahnya, Indang Susukan. Dari 36 WNI yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf, sebanyak 33 di antaranya sudah berhasil dibebaskan. Terakhir yang berhasil kabur adalah TKI asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat bernama Usman Yunus pada akhir 2018.
Kepada Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, Usman bercerita ia berhasil kabur ketika 12 anggota Abu Sayyaf ingin menunaikan salat magrib.