Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Orang Hilang Usai Kapal Yunani Diserang Houthi di Laut Merah

ilustrasi kapal tenggelam (unsplash.com/Jason Mavrommatis)
ilustrasi kapal tenggelam (unsplash.com/Jason Mavrommatis)
Intinya sih...
  • Kapal Eternity C diserang Houthi dengan drone dan kapal cepat bersenjata.
  • Kapal tenggelam dan 15 awak hilang.
  • Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan, sementara Amerika Serikat menuduh mereka menculik awak yang selamat.

Jakarta, IDN Times - Kapal kargo Eternity C milik Yunani tenggelam di Laut Merah pada Rabu (9/7/2025), setelah diserang kelompok Houthi. Enam awak berhasil diselamatkan, sementara 15 lainnya masih belum diketahui nasibnya.

Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan serupa terhadap kapal lain di wilayah yang sama. Otoritas internasional menyatakan peristiwa ini sebagai eskalasi serius di jalur pelayaran penting dunia.

1. Kronologi serangan

Eternity C yang berbendera Liberia diserang oleh kelompok Houthi pada Senin (7/7/2025), menggunakan drone dan kapal cepat bersenjata. Serangan pertama terjadi pada malam hari ketika kapal sedang menuju Terusan Suez.

Serangan kedua berlangsung pada Selasa malam (8/7/2025), memaksa seluruh awak untuk melompat ke laut demi menyelamatkan diri. Pada Rabu pagi (9/7/2025), kapal akhirnya tenggelam setelah dua hari bertahan akibat kerusakan parah.

“Operasi pencarian dan penyelamatan dimulai sejak malam hari,” ujar United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO).

“Kami akan terus mencari awak yang hilang hingga cahaya terakhir hari ini.” kata pihak keamanan maritim.

2. Houthi klaim bertanggung jawab

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengaku menargetkan kapal Eternity C dengan drone dan enam rudal jelalah dan balistik.

“Kami telah menyelamatkan sejumlah awak kapal, memberikan perawatan medis, dan memindahkan mereka ke lokasi aman.” tambahnya.

Namun, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yaman, menuduh Houthi menculik awak yang selamat dan menuntut pembebasan segera tanpa syarat.

“Setelah membunuh rekan mereka, menenggelamkan kapal, dan menghambat upaya penyelamatan, teroris Houthi telah menculik banyak awak yang selamat dari Eternity C,” tulis Kedutaan AS, dilansir Le Monde.

3. Sebagian besar awak kapal adalah warga Filipina

Uni Eropa dan pemerintah Filipina mengonfirmasi pada Kamis (10/7/2025), bahwa dari 25 orang di kapal, enam berhasil diselamatkan, empat tewas, dan sisanya masih hilang. Sebagian besar awak adalah warga Filipina, satu Rusia, serta tim keamanan internasional.

“Serangan ini menunjukkan bahaya berkelanjutan dari kelompok Houthi yang didukung Iran terhadap kebebasan navigasi dan keamanan maritim kawasan,” menurut pernyataan dari Operation Aspides, misi angkatan laut Uni Eropa, dikutip Al Jazeera.

“Saya sangat prihatin atas serangan yang menyebabkan korban sipil dan potensi kerusakan lingkungan.” ujar Hans Grundberg, utusan PBB untuk Yaman, dilansir Channel News Asia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us