Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Afghanistan Dilanda 3 Gempa Beruntun, Korban Tembus 2.200 Jiwa

IMG_8951.jpeg
Gempa di Afghanistan. (X.com/WFPinAfghanistan)
Intinya sih...
  • Gelombang gempa beruntun menghantam Afghanistan
  • Krisis kemanusiaan memburuk dengan kebutuhan mendesak
  • Evakuasi sulit di wilayah pegunungan yang terpencil
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Afghanistan kembali diguncang gempa kuat berkekuatan 6,2 magnitudo pada Kamis (4/9/2025). Pusat Penelitian Geosains Jerman melaporkan episentrum gempa berada di distrik Shiwa, dekat perbatasan Pakistan.

Bencana ini menjadi gempa ketiga sejak 31 Agustus, setelah dua gempa sebelumnya menghancurkan desa-desa di provinsi Kunar dan Nangarhar. Total lebih dari 2.200 orang tewas, sementara 3.600 lainnya terluka.

Tragedi ini menambah penderitaan puluhan ribu warga Afghanistan yang kini kehilangan rumah dan tempat berlindung. Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (5/9/2025), lembaga bantuan internasional memperingatkan kebutuhan kemanusiaan semakin mendesak, dengan suplai makanan, obat-obatan, dan tenda yang mulai menipis.

1. Gelombang gempa beruntun guncang Afghanistan

Ilustrasi orang-orang mencari korban di reruntuhan bangunan akibat gempa Afghanistan. (Twitter.com/WHO Afghanistan)
Ilustrasi orang-orang mencari korban di reruntuhan bangunan akibat gempa Afghanistan. (Twitter.com/WHO Afghanistan)

Gempa pertama berkekuatan 6 magnitudo pada 31 Agustus meratakan ribuan rumah di Kunar dan Nangarhar. Dengan kedalaman hanya 10 kilometer, gempa dangkal itu menjadi salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

Sekitar dua hari berselang, gempa kedua berkekuatan 5,5 kembali terjadi. Getaran tersebut memicu longsoran batu yang memutus akses jalan ke desa-desa terpencil dan menghambat upaya penyelamatan.

Gempa ketiga pada 4 September memperburuk situasi. Lebih dari 6.700 rumah telah hancur, dan hingga 84 ribu orang terdampak langsung maupun tidak langsung. PBB memperingatkan korban jiwa masih bisa bertambah karena banyak warga terjebak di bawah reruntuhan.

2. Krisis kemanusiaan mengintai

Bendera Afghanistan (unsplash.com/Farid Ershad)
Bendera Afghanistan (unsplash.com/Farid Ershad)

Kebutuhan mendesak meliputi makanan, obat-obatan, dan tempat berlindung sementara. Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyebut kondisi sangat besar dan berkembang pesat.

Islamic Relief Worldwide melaporkan di beberapa desa paling parah terdampak, dua dari tiga orang meninggal atau terluka. Bahkan, 98 persen bangunan di kawasan itu rata dengan tanah.

Sementara itu, para penyintas terpaksa tinggal di ruang terbuka karena takut gempa susulan. Dengan rumah-rumah dari bata kering dan kayu yang rapuh, risiko runtuh tetap tinggi. Hujan deras juga membuat tanah semakin tidak stabil.

3. Evakuasi sulit di wilayah pegunungan

lustrasi bantuan dari WFP (x.com/WFP in Afghanistan)
lustrasi bantuan dari WFP (x.com/WFP in Afghanistan)

Tim penyelamat masih mengevakuasi korban di daerah pegunungan timur Afghanistan. Taliban menyebut lebih dari 2.205 orang tewas, dan operasi pencarian terus dilanjutkan meski sumber daya terbatas.

Truk-truk bantuan mulai menjangkau desa-desa terpencil, membawa karung tepung dan pasokan darurat. Puluhan pasukan komando dikerahkan melalui udara untuk mencapai lokasi yang tidak bisa didarati helikopter.

Namun, cuaca buruk, kondisi medan yang sulit, dan minimnya fasilitas kesehatan memperlambat penanganan darurat. Afghanistan yang masih dililit perang dan kemiskinan menghadapi tantangan besar dalam upaya pemulihan pasca-gempa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Tunjangan Rumah Dihapus! Total Gaji DPR Kini Jadi Rp65,5 Juta

05 Sep 2025, 18:59 WIBNews