Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Albania Tuding Iran Lancarkan Serangan Siber Kedua

ilustrasi bendera Albania (pexels.com/@marsel-shots)
ilustrasi bendera Albania (pexels.com/@marsel-shots)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Albania menuding Iran kembali melancarkan serangan siber ke negaranya yang menyasar sistem Traveller Information Management System (TIMS). Bahkan, aksi ini diketahui sebagai serangan siber kedua sejak serangan pada Juli yang melumpuhkan sistem layanan digital. 

Pekan lalu, Albania telah memutus hubungan diplomatik dengan Iran usai adanya indikasi keterlibatannya dalam serangan siber. Atas hal itu, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Kementerian Intelijen Iran beserta pemimpinnya sebagai bentuk solidaritas antarsekutu NATO. 

1. Rama tegaskan serangan siber berasal dari Iran

Perdana Menteri Albania, Edi Rama. (instagram.com/ediramaal)
Perdana Menteri Albania, Edi Rama. (instagram.com/ediramaal)

Keterangan di atas diucapkan oleh Perdana Menteri Edi Rama yang menegaskan bahwa serangan siber dilakukan oleh penyerang yang sama, yakni Iran. 

"Serangan siber lain dari penyerang yang sama kembali menjebol sistem kita. Meskipun negara-negara sekutu Albania sudah mengecam aksi tersebut. Kejadian tersebut diketahui sudah menyerang sistem TIMS (Traveller Information Management System)" paparnya, dilansir dari Balkan Insight.

"Sementara itu, kami akan terus bekerja mengejar waktu bersama dengan sekutu kami untuk membuat sistem digital kita tidak dapat dibobol," tambahnya

Serangan siber kedua di Albania tersebut diketahui sudah mengakibatkan antrian di pintu perbatasan negara selama akhir pekan. Pasalnya, sistem registrasi warga negara dan kendaraan yang keluar dan masuk harus dilakukan secara manual. 

2. Sistem TIMS sudah kembali beroperasi pada Minggu malam

Setelah kejadian itu, Menteri Dalam Negeri Albania Bledi Cuci, pada Minggu (11/9/2022), mengatakan bahwa sistem TIMS yang diserang sudah bisa dioperasikan secara parsial. Ia juga mengungkapkan terima kasih kepada para tim IT yang sudah bekerja keras dalam menormalisasi situasi ini. 

Sejak Minggu tengah malam, sistem pengecekan kendaraan keluar masuk perbatasan itu sudah sepenuhnya berfungsi di pintu perbatasan Rinas. Sementara pada perbatasan lain, seperti Hani i Hoti, Kaphtica, Muriqan, Morine, dan Kakavije mulai berangsur normal. 

Cuci juga menegaskan bahwa para ahli akan melanjutkan pembenahan sistem TIMS di pintu perbatasan dan melakukan sejumlah tindakan agar memastikan interupsi serupa tidak terjadi lagi, dilaporkan Albania Daily News.

3. AS ikut mengecam lanjutan serangan siber ke Albania

Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (pexels.com/@sonneblom)
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (pexels.com/@sonneblom)

Mendengar kabar ini, Dewan Keamanan Nasional AS ikut memberikan kecaman kepada aksi serangan lanjutan di Albania. Pihaknya juga menegaskan bahwa AS akan terus membantu Albania dalam memitigasi dan mengembalikan sistem seperti semula. 

"Sayangnya, sata tidak terkejut apabila memang benar Iran ada di balik serangan ini. Negara seperti Iran sepertinya tidak terdampak terkait solusi diplomatik ini. Jika harga akibat insiden ini memang diterima oleh mereka" ungkap John Hultquist selaku Wakil Presiden Analisis Intelijen di Mandiant, dikutip CNN.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg juga mengatakan bahwa serangan siber di Albania ini dapat mendorong upaya pertahanan kolektif NATO. Artinya, sesama anggota NATO akan saling membantu keamanan siber kepada negara anggota yang terdampak. 

Sementara itu, sistem perangkat lunak dan keras TIMS sudah diperkenalkan di Albania oleh AS di bawah pemerintahan eks Presiden George Walker Bush di 2007. Sistem tersebut difungsikan untuk melawan terorisme yang akan masuk ke Albania.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us