Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aljazair Salahkan Maroko atas Pembunuhan Pengemudi Truk

Bendera Aljazair di Kota Aljir. instagram.com/madex_uae/

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Aljazair pada Rabu (3/11/2021) menyalahkan Maroko atas kejadian tewasnya tiga orang pengemudi truk. Pasalnya, pengemudi truk itu sedang melakukan perjalanan menuju ke ibu kota Mauritania, Nouakchott sebelum tewas setelah diserang bom. 

Insiden ini semakin meningkatkan ketegangan antara Aljazair dan Maroko setelah pemutusan hubungan diplomatik kedua negara. Hal ini lantaran Aljazair menganggap Maroko membela kelompok separatis dan berbagai tindakan buruk lainnya.  

1. Aljazair menuding tingginya aktivitas militer Maroko menimbulkan insiden ini

Tuduhan yang dilayangkan kepada Maroko ini dilatar belakangi aksi pembunuhan tiga pengemudi truk asal Aljazair. Ketiganya diketahui sedang berada dalam perjalanan dari Ouargla menuju ke Nouakchott melalui teritori Sahara Barat. 

"Tiga warga negara Aljazair telah dibunuh lewat serangan barbar di dalam truk mereka. Beberapa faktor yang mengindikasikan insiden ini adalah banyaknya aktivitas tentara Maroko di Sahara Barat. Mereka melakukan aksi pembunuhan secara diam-diam dengan senjata canggih" ungkap staf kepresidenan Aljazair. 

Dilansir dari Al-Monitor, dalam laman Mena Defense menunjukkan video beberapa truk asal Aljazair yang telah terbakar. Sesuai dalam video itu dilaporkan bahwa kejadian berada persis pada kota Ain Bentili dan Bir Lahlou.

2. Lokasi kejadian disebut berada di teritori kekuasaan Polisario

Insiden pembunuhan tiga pengemudi truk ini dilaporkan terjadi pada Senin (1/11/2021), tapi baik Aljazair dan Maroko tidak memberikan tanggapan apapun usai terdengar kabar insiden itu. Namun, Mauritania mengungkapkan bila kejadian itu tidak berada di wilayahnya. 

Namun, menurut seorang editor Mena Defense, Akram Kharief mengungkapkan bila jalan raya sepanjang 3.500 km melintasi Bir Lahlou di tengah gurun pasir itu berada dalam wilayah kekuasaan Polisario. 

Di sisi lain, berdasarkan keterangannya, Aljazair tidak mengungkapkan secara detil terkait senjata yang diduga digunakan oleh Maroko. Namun, Maroko sebelumnya sudah membeli drone buatan Turki, Bayraktar yang digunakan untuk mempersenjatai pasukan militernya, dikutip dari laman Africa News

3. Maroko sebut Sahara Barat tidak dapat dinegosiasikan lagi

Menanggapi ketegangan kedua dengan Aljazair, Raja Maroko Mohamed VI pada Sabtu (6/11/2021) mengatakan jika Sahara Barat tidak dapat diperdebatkan lagi. Bahkan dalam acara peringatan Green March ke 46 itu ia berkata, "Tepat 46 tahun lalu, kedaulatan Maroko atas Sahara Barat tidak dapat dinegosiasikan lagi."

Sementara menanggapi kasus pembunuhan itu, Maroko tidak memberikan komentar apapun. Namun, pihak Maroko sebelumnya pernah mengungkapkan bila negaranya tidak pernah dan tidak akan menargetkan penduduk Aljazair, terlepas dari segala bentuk provokasi, dilaporkan dari Al Jazeera

Selama ini Maroko menganggap bekas koloni Spanyol di Afrika itu sebagai wilayahnya. Sedangkan Aljazair menolak kekuasaan Maroko di Sahara Barat dan mendukung Front Polisario yang sudah berperang sejak tahun 1970an demi memerdekakan Republik Demokratik Arab Sahrawi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us