Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak 11 Tahun Diperkosa di Taman, Warga di 3 Negara Ini Gelar Demo

Suasana demonstrasi di depan University of Arts, Tirana, Kamis (1/9/2022). (twitter.com/Aliceinalbania)
Suasana demonstrasi di depan University of Arts, Tirana, Kamis (1/9/2022). (twitter.com/Aliceinalbania)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Kosovo menggelar demonstrasi di ibu kota Pristina pada Kamis (1/9/2022). Demonstrasi ini dipicu kemarahan warga kepada pemerintah setempat, yang tidak bertindak tegas menindak pelaku pemerkosaan terhadap anak kecil perempuan. 

Salah satu penggagas demonstrasi, Feminist Action dan Reflection Collective, menyerukan agar pemerintah memberikan perlindungan lebih kepada wanita dan anak perempuan. Mereka juga menginginkan anak laki-laki dididik, sehingga mencegah aksi ini terulang kembali. 

"Kasus pemerkosaan terhadap anak perempuan berusia 11 tahun ini adalah simbol dari sistem patriarki di Kosovo," kata Trina Binaku, selaku salah satu penggagas demonstrasi, dikutip Euronews.

1. Demonstrasi juga dilangsungkan di Albania dan Makedonia Utara

Selain di Pristina, demonstrasi kasus pemerkosaan anak berusia 11 tahun di Kosovo juga dilangsungkan di dua negara tetangganya, yakni di Albania dan Makedonia Utara. Protes tersebut dihadiri oleh ribuan warga di ibu kota Tirana dan Skopje pada Kamis. 

Pendemo yang datang ke pusat kota Pristina dan Skopje membawakan sejumlah papan yang bertuliskan, "Perlindungan kepada anak perempuan dan wanita", "pemerkosaan adalah kriminalitas", "anak itu hanya ingin pulang ke rumah", dan "saya tidak merasa aman di sini". 

Sementara itu, di Tirana, terdapat seorang anak perempuan berusia 3 tahun yang mengenakan kostum peri bersayap. Anak itu juga membawa papan nama yang bertuliskan "jangan potong sayapku," dilaporkan dari Exit News.

Salah seorang penggagas demonstrasi ini mengecam kekerasan patriarki di Kosovo yang telah mencuri harga diri para perempuan. 

"Ini adalah peristiwa buruk dan menyedihkan. Ini merupakan manifestasi dari sistem kekerasan yang harus diderita oleh anak, remaja perempuan, dan wanita Kosovo setiap harinya," ungkapnya. 

2. Kekerasan seksual terjadi di Taman Arberia, Pristina

Kasus pemerkosaan ini terjadi pada 27 Agustus lalu di Taman Arbëria. Kejadian bermula ketika lima orang terduga pelaku menyerang anak berusia 11 tahun yang tengah berjalan di area taman. 

Menurut keterangan dari Kantor Kejaksaan, tiga orang terduga pelaku mendekati korban dengan mengatakan, "Sayangku, aku suka kamu". Kemudian, pelaku lain memegang perut dan punggungnya, dilaporkan Prishtina Insight.

Kemudian, pelaku mencopot baju korban di taman tersebut dan membawanya ke dalam mobil untuk diperkosa. Ironisnya, pelaku bergantian memegang mulut dan tangan korban sembari menunggu giliran.

Sementara, kelima terduga pelaku pemerkosaan diketahui sudah ditangkap oleh aparat kepolisian pada Senin. Tiga di antara terduga pelaku diketahui sebagai anak laki-laki di bawah umur. 

3. Kepala Polisi Kosovo mundur usai peristiwa pemerkosaan

Setelah peristiwa ini, Kepala Polisi Kosovo, Samedin Mehmeti, memutuskan mundur dari jabatannya pada Selasa (30/8/2022). Menteri Dalam Negeri, Xhelal Svecla, mengatakan bahwa Mehmeti mundur karena alasan pribadi dan merasa bertanggung jawab atas kasus pemerkosaan tersebut. 

"Perdana Menteri Albin Kurti sudah menerima mundurnya Mehmeti dari jabatannya dan menunjuk jabatan kepala ini kepada Fehmi Hoti, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala Kepolisian Kosovo," tulis Svecla dalam akun Facebook-nya. 

Berdasarkan analisis Balkan Insight, hakim di Kosovo selama ini selalu memberikan ampunan dan hukuman ringan bagi pelaku kekerasan seksual. 

Sesuai laporan pada 2015-2020, jaksa sudah mengajukan lebih dari 521 tuntutan kasus kekerasan seksual. Namun, hanya 140 yang diputuskan mendapat hukuman penjara, sedangkan 189 kasus gagal memenuhi tenggat waktu dan 79 berakhir dengan denda dan penundaan hukuman. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us

Latest in News

See More

TOP 5: Harta Anak Puan Maharani Jadi Sorotan - Israel Serang Qatar

10 Sep 2025, 05:00 WIBNews