Ancam Balas Barat, Kremlin: Rusia Tidak Takut Diisolasi Bandit Ekonomi

Jakarta, IDN Times - Juru bicara kantor kepresidenan Rusia, Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan negara-negara Barat bertingkah seperti bandit dan Rusia terlalu besar untuk diisolasi. Peskov menyebut bahwa Barat terlibat dalam "banditisme ekonomi" terhadap Rusia.
"Ini tidak berarti Rusia terisolasi. Dunia terlalu besar jika Eropa dan Amerika mengisolasi sebuah negara, dan terlebih lagi negara sebesar Rusia. Ada banyak negara di dunia ini," ujar Peskov dilansir ANTARA dari Reuters.
1. Moskow akan merespons tindakan Barat yang menjatuhi Rusia dengan sanksi

Peskov mengatakan bahwa Moskow akan merespons tindakan Barat. Dia tidak menjelaskan respons apa yang akan diambil, hanya mengatakan respons itu akan sejalan dengan kepentingan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekret yang merilis sejumlah kebijakan sementara bidang ekonomi pada Selasa (1/3/2022), dilansir Xinhua. Ini dilakukan Putin untuk menjamin stabilitas keuangan negara tersebut, di tengah tekanan dari berbagai sanksi yang dialamatkan kepada Negeri Beruang Merah itu.
2. Rusia ancam AS soal guncangan pasar energi

Peskov menambahkan jika AS menjatuhkan sanksi pada ekspor energi Rusia, maka sanksi itu akan memberi guncangan besar pada pasar energi. Rusia adalah pemasok gas alam dan minyak terbesar ke Uni Eropa (UE) tahun lalu, yakni sekitar sepertiga dari kebutuhan total negara-negara Eropa, tulis CNBC.
Sepekan sebelum Rusia menginvasi Ukraina, seorang pejabat AS menyebut para pejabat tinggi Washington telah menyiapkan strategi jika pasokan energi ke Eropa terputu. Washington disebut sudah melakukan pembicaraan kepada para perusahaan penghasil energi terbesar di dunia, dilaporkan Al Jazeera.
"Kami (AS) telah bekerja untuk mengidentifikasi volume tambahan gas alam non-Rusia dari berbagai wilayah di dunia; dari Afrika Utara dan Timur Tengah hingga Asia dan Amerika Serikat. Kami sedang berdiskusi dengan produsen gas alam utama di seluruh dunia untuk memahami kapasitas dan kemauan mereka untuk sementara meningkatkan produksi gas alam dan untuk mengalokasikan volume ini ke pembeli Eropa," ujar pejabat sumber anonim itu.
3. Perekonomian Rusia dibayangi berbagai sanksi negara Barat

Amerika Serikat (AS) dengan melarang dua bank Rusia, yakni Vnesheconombank (VEB) dan Promsvyazbank (PSB) bertransaksi di Negeri Paman Sam tersebut. Aset-aset Rusia di AS juga telah dibekukan.
Sementara itu, Komisi Eropa juga telah memberikan sanksi pada Rusia berupa pembekuan cadangan internasional Bank Sentral Rusia senilai 630 miliar dolar AS. Pembekuan itu melumpuhkan aset-aset Bank Sentral Rusia, membekukan transaksi, sehingga Bank Sentral Rusia tidak bisa mencairkan asetnya.
Negara-negara barat juga telah sepakat mendepak Rusia dari sistem perbankan Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Padahal, sistem tersebut berperan penting dalam transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional.
Tak hanya itu, sebagian besar negara Eropa dan negara tetangga, telah menutup akses ke wilayah udara mereka dari pesawat Rusia. Maskapai pesawat Rusia ditolak di belasan negara sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina.