APEC 2025: Satukan Teknologi dan Kreativitas untuk Pertumbuhan Hijau

- Dalam pidato pembukaannya, Lee menyoroti peran APEC dalam menciptakan sistem ekonomi yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.
- Presiden Lee menyebut bahwa dunia kini berada pada titik balik penting dalam sistem perdagangan global dengan menggabungkan inovasi teknologi dan ekonomi kreatif.
- Lee Jae Myung menyoroti potensi ekonomi kreatif yang semakin besar di kawasan Asia Pasifik sebagai solusi untuk membangun ekonomi yang tangguh sekaligus berkelanjutan.
Jakarta, IDN Times - Dunia tengah berada di persimpangan besar, dan Asia Pasifik punya peluang emas untuk menentukan arah masa depan. Pesan itu disampaikan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung saat membuka KTT Ekonomi APEC ke-32 di Gyeongju, Jumat (31/10/2025), dengan menyerukan agar negara-negara anggota menjadikan inovasi teknologi dan ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan baru kawasan.
Presiden Lee mengatakan, APEC harus tetap menjadi kawasan paling dinamis di dunia dengan memperkuat koneksi digital dan kolaborasi ekonomi berbasis kreativitas. “Kita menghadapi revolusi teknologi yang luar biasa. Tantangannya besar, tapi peluangnya juga tak kalah besar. Kunci keberhasilan kita adalah kolaborasi,” ujar Lee, Jumat (31/10/2025).
Ia menegaskan, kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital tidak boleh membuat manusia tersisih, melainkan harus menjadi alat untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat. “Teknologi seharusnya memberdayakan manusia, bukan menggantikannya,” kata Lee.
1. Peran APEC harus ciptakan sistem ekonomi terbuka
Dalam pidato pembukaannya, Lee juga menyinggung peran APEC dalam menciptakan sistem ekonomi yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.
“Melalui koneksi, inovasi, dan kemakmuran bersama, kita bisa memastikan masa depan yang lebih adil bagi semua,” ujarnya.
KTT APEC tahun ini mengusung tema ‘Connection, Innovation, and Prosperity for a Sustainable Future’, menyoroti pentingnya sinergi antara digitalisasi, ekonomi hijau, dan kreativitas untuk menghadapi tantangan global.
2. APEC di persimpangan teknologi dan kreativitas

Presiden Lee menyebut bahwa dunia kini berada pada titik balik penting dalam sistem perdagangan global. Ia menilai, hanya dengan menggabungkan inovasi teknologi dan ekonomi kreatif, negara-negara APEC dapat menjaga daya saing sekaligus menumbuhkan ekonomi yang inklusif.
“Revolusi teknologi yang dipimpin oleh kecerdasan buatan membawa tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
“Kita harus memastikan bahwa kemajuan ini menciptakan lapangan kerja, bukan kehilangan pekerjaan.”
Lee menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan digital di kawasan. Ia menyerukan investasi pada infrastruktur digital, pendidikan teknologi, dan pelatihan bagi pekerja muda agar siap menghadapi perubahan industri.
Korea Selatan sendiri dikenal sebagai salah satu negara paling maju di dunia dalam bidang teknologi digital dan ekonomi kreatif. Pemerintah Seoul mendorong ekspor konten budaya, game, dan musik yang kini menjadi bagian penting dari ekonomi Asia Pasifik.
“APEC harus menjadi platform tempat ide kreatif dan teknologi berpadu untuk menciptakan inovasi baru yang membawa manfaat bagi semua,” tutur Lee.
3. Kreativitas jadi mesin pertumbuhan baru kawasan
Dalam pidatonya, Lee Jae Myung juga menyoroti potensi ekonomi kreatif yang semakin besar di kawasan Asia Pasifik. Menurutnya, kreativitas berbasis teknologi dapat menjadi solusi untuk membangun ekonomi yang tangguh sekaligus berkelanjutan.
“Ekonomi kreatif adalah bentuk ekonomi yang berpusat pada manusia, yang berakar pada budaya, teknologi, dan bakat,” kata Lee. Ia menambahkan bahwa sektor ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas dan keberagaman kawasan.
Lee mengajak para pemimpin APEC untuk memperkuat kerja sama lintas negara dalam bidang inovasi digital, industri kreatif, dan ekonomi hijau. “Kita harus menumbuhkan ekosistem yang mendorong kreativitas dan kolaborasi agar semua negara bisa tumbuh bersama,” ujarnya.
Para pemimpin yang hadir di Gyeongju juga membahas strategi mempercepat transformasi digital, memperluas perdagangan berbasis inovasi, dan memastikan keterlibatan pelaku UMKM dalam rantai pasok global.
“Di kota bersejarah ini, mari kita bangun semangat baru untuk melompat bersama menuju masa depan yang cerah,” tutup Presiden Lee, disambut tepuk tangan para pemimpin APEC yang hadir.




















