Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arab Saudi Bantu Ukraina Senilai Rp6 Triliun

Pangeran Faisal bin Farhan dan Andriy Yermak (Twitter.com/Andriy Yermak)
Pangeran Faisal bin Farhan dan Andriy Yermak (Twitter.com/Andriy Yermak)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengunjungi Ukraina dan bertemu Presiden Voloymyr Zelenskyy pada Minggu (26/2/2023). Dalam kunjungan tersebut, Saudi secara resmi menandatangani bantuan kemanusiaan senilai 400 juta dolar AS (sekitar Rp6 triliun) untuk Ukraina.

Bantuan yang digelontorkan Saudi kepada Ukraina diharapkan dapat membantu mengurangi dampak buruk sosial dan ekonomi dari perang yang telah berlangsung selama satu tahun. Riyadh juga berupaya secara diplomatik untuk ikut menyelesaikan krisis Ukraina secara damai melalui solusi politik.

1. Kunjungan resmi pertama Saudi ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan (Twitter.com/MFA of Ukraine)
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan (Twitter.com/MFA of Ukraine)

Ukraina mendapatkan banyak bantuan, khususnya bantuan kemanusiaan, selama setahun perang. Terbaru, delegasi Saudi berkunjung ke Ukraina untuk memberikan bantuannya.

Dilansir dari laman resmi Kepresidenan Ukraina, Kepala Kantor Presiden Andriy Yermak menyambut kunjungan Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud. Ini merupakan kunjungan resmi pertama Menteri Luar Negeri Saudi ke Ukraina.

"Saya menyambut Anda di Ukraina. Suatu kehormatan besar menerima Anda hari ini di Kiev. Ini adalah kunjungan bersejarah karena ini adalah pertama kalinya Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi datang ke Ukraina. Ini adalah kunjungan sinyal dukungan yang sangat kuat untuk negara kita," kata Yermak kepada Pangeran Faisal.

Yermak juga menjelaskan bahwa Ukraina sangat tertarik untuk mengembangkan hubungan dengan Arab Saudi.

2. Rincian bantuan dari Saudi untuk Ukraina

Bantuan disertai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama bilateral antara dua negara. Rinciannya adalah bantuan kemanusiaan Saudi ke Ukraina senilai 100 juta dolar AS  l(sekitar Rp1,5 triliun).

Lalu 300 juta dolar atau Rp4,5 triliun berasal dari Saudi Fund for Development untuk membiayai produk turunan minyak Ukraina, dikutip dari Saudi Gazette.

Paket bantuan Saudi pertama kali diumumkan Oktober tahun lalu oleh Mohammad bin Salman (MBS), Putra Mahkota Saudi. Dia menyatakan dukungan atas upaya deeskalasi dan kesiapan melanjutkan upaya mediasi untuk menyelesaikan konflik.

3. Saudi berupaya menjadi penengah dalam konflik Rusia-Ukraina

ilustrasi bendera Arab Saudi (Unsplash.com/Akhilesh Sharma)
ilustrasi bendera Arab Saudi (Unsplash.com/Akhilesh Sharma)

Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Saudi berupaya mempertahankan netralitasnya. Riyadh kerap menyerukan deeskalasi dan menawarkan dukungan kepada Kiev, meski tetap mempertahankan hubungan dekat dengan Moskow.

Saudi juga menyatakan kesediaan untuk menjadi penengah bagi pihak-pihak yang berkonflik, guna mencapai solusi perdamaian yang abadi.

Dilansir Al Arabiya, upaya Saudi menjadi penengah pernah membuahkan hasil yakni pembebasan 10 tawanan perang dari berbagai negara yang membantu Ukraina, ditukar dengan tawanan perang pasukan Rusia.

Saudi tetap menjalin hubungan baik dengan Rusia karena berada dalam organisas OPEC+, yakni organisasi pengekspor minyak. Kedua negara itu berupaya untuk fokus menjaga stabilitas pasar minyak sehubungan dengan dampak perkembangan perang Rusia-Ukraina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us