Argentina Akan Pindahkan Kedutaan di Israel ke Yerusalem pada 2026

- Presiden Argentina akan pindahkan kedutaan di Israel ke Yerusalem pada 2026
- Milei disambut hangat oleh parlemen Israel dan dukung Israel di tengah konflik Gaza
- Pemindahan kedutaan ke Yerusalem kontroversial karena status kota yang disengketakan dalam konflik Israel-Palestina
Jakarta, IDN Times - Presiden Argentina Javier Milei mengonfirmasi negaranya akan memindahkan kedutaan besar di Israel dari kawasan dekat Tel Aviv ke Yerusalem. Rencana signifikan ini ditargetkan terwujud pada 2026.
Pengumuman itu ia sampaikan langsung saat berpidato di parlemen Israel, Knesset, pada Rabu (11/6/2025). Ini adalah penegasan kembali dari janji yang pernah ia sampaikan dalam kunjungan pertamanya pada Februari 2024.
Langkah tersebut akan menempatkan Argentina sebagai salah satu dari sedikit negara yang secara resmi memiliki kedutaan di Yerusalem. Kedutaan besarnya saat ini berlokasi di kota Herzliya, dekat Tel Aviv.
1. Milei disambut hangat oleh parlemen Israel
Pidato Milei berlangsung dalam sesi khusus parlemen yang diadakan untuk menghormatinya. Dilaporkan bahwa anggota parlemen dari faksi Arab tidak menghadiri sesi tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia secara resmi mengumumkan rencananya.
"Saya bangga mengumumkan di hadapan Anda bahwa pada 2026 kami akan melaksanakan pemindahan kedutaan kami ke kota Yerusalem barat, seperti yang telah kami janjikan," tutur Milei, dilansir New Arab.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji Milei dan menilai hubungan kedua negara kini mencapai babak baru. Ia secara pribadi menyambut Milei dan menyebutnya sebagai teman sejati bagi Israel.
Selain pemindahan kedutaan, kunjungan ini juga diperkirakan akan menghasilkan kesepakatan peluncuran penerbangan langsung pertama. Rute penerbangan tersebut akan menghubungkan Buenos Aires dan Tel Aviv untuk pertama kalinya sejak 1960.
2. Milei dukung Israel di tengah konflik Gaza
Kunjungan kenegaraan Milei ini dilakukan di tengah perang Gaza yang telah berlangsung lebih dari 20 bulan. Milei secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Israel dalam konflik tersebut.
"Argentina akan berdiri bersama Anda dalam hari-hari sulit ini. Sayangnya, sebagian besar komunitas internasional malah termanipulasi oleh teroris dan menganggap korban sebagai pelaku kejahatan," kata Milei kepada Knesset, dilansir Times of Israel.
Selain berpidato, Milei juga bertemu dengan para penyintas serangan Hamas dan keluarga sandera Argentina. Ia menuntut pembebasan tanpa syarat bagi empat warganya yang masih ditahan di Gaza, dilansir Ynet.
Milei juga sempat mengkritik aktivis Swedia, Greta Thunberg, yang baru-baru ini dideportasi dari Israel.
"Thunberg menjadi orang bayaran untuk mendapat perhatian media. Ia mengklaim telah diculik, padahal ada sandera yang benar-benar diculik dalam keadaan tidak manusiawi di Gaza," kata Milei, dilansir Al Jazeera.
Milei berulang kali memuji Israel dan rakyat Yahudi yang menurutnya telah melakukan berbagai keajaiban. Ia mengaku kagum karena Israel berhasil bangkit dari Holokaus dan mengembangkan pertanian di kawasan tandus.
3. Mengapa pemindahan kedutaan ke Yerusalem kontroversial?
Status Yerusalem adalah salah satu isu paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Karena statusnya yang disengketakan, sebagian besar negara di dunia menempatkan kedutaan mereka di Tel Aviv.
Israel mengklaim seluruh kota sebagai ibu kotanya setelah menduduki Yerusalem Timur dalam perang 1967 dan kemudian mencaploknya secara ilegal. Di sisi lain, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.
Selain Argentina, hanya segelintir negara yang telah memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Negara-negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Guatemala, Honduras, Kosovo, Papua Nugini dan Paraguay.
"Saya pastikan untuk Anda, kami akan terus melawan mereka (Hamas). Kami tidak akan jatuh, tidak juga menyerah, kami akan menang dan memulangkan semua sandera, yang hidup dan mati. Kami akan pastikan Gaza tidak akan lagi mengancam Israel," ujar Netanyahu kepada Milei.