Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Akan Menghabiskan $45 Miliar Untuk Perang di Afganistan

beaumontenterprise.com
beaumontenterprise.com

Pentagon, IDN Times - Pusat Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat "Pentagon" baru saja mengumumkan bahwa untuk tahun 2018, akan mengeluarkan dana sebesar $45 miliar (Rp 610 triliun) untuk menghadapi gejolak konflik di Afganistan.

Jumlah yang sangat fantastis ini akan mereka gunakan demi mendamaikan Afganistan yang terus panas akibat konflik pemerintah dan Taliban, serta ISIS, seperti dilansir dari Sputnik International, The Hill, dan US News.

1. $13 miliar untuk pengiriman tentara AS ke Afganistan, $5 miliar sebagai dana bantuan tentara Afganistan, dan $780 juta untuk bantuan ekonomi serta logistik

Sputnik International
Sputnik International

Penjabat Tinggi Departemen Pertahanan wilayah Asia dan Pasifik dari Pentagon pada hari Selasa (6/1/2018) menyampaikan kepada anggota parlemen/ kongres Amerika Serikat bahwa untuk tahun 2018, setidaknya diperlukan $45 miliar untuk menopang operasi mereka di Afganistan.

Secara rinci, mereka membagi tiga pembagian dana sebesar $45 miliar itu. Antara lain $13 miliar (Rp 176 triliun) digunakan sebagai dana penugasan tentara AS di Afganistan, $5 miliar (Rp 67 triliun) diberikan sebagai dana bantuan militer Afganistan, sedangkan $780 juta (Rp 9 triliun) dikhususkan secara khusus sebagai dana bantuan ekonomi dan logistik.

Randal Scriver merupakan asisten dari Departemen Pertahanan wilayah Asia dan Pasifik, menyatakan bahwa pengeluaran dana besar ini disebabkan strategi baru, yang telah dipersiapkan President Trump sekitar enam bulan lalu.

Strategi baru inilah yang dianggapnya sebagai pemicu mengapa anggaran militer dalam operasi di Afganistan ini dapat menembus $45 miliar.

2. Kongres yang ragu dengan dengan adanya isu bahwa Pemerintah AS akan berusaha untuk berdialog damai bersama Taliban

military.com
military.com

Anggota Senat dari Kongres Amerika Serikat sedikit merasa skeptis dengan tujuan maupun target kemenangan yang akan diraih di Afganistan. Mereka ragu karena strategi yang akan digunakan dalam Administrasi Trump sendiri terbilang baru, dan belum pernah terbukti di medan konflik manapun.

Kongres mengkritik bahwa penggunaan dana yang besar ini belum tentu akan membawa perdamaian di Afganistan, dan mereka juga masih mempertanyakan apakah Presiden Donald Trump akan melakukan negosiasi damai, bersama pimpinan Taliban dalam beberapa waktu ke depan.

Senat beranggapan, jika memang Pemerintah AS akan melakukan negosiasi damai bersama Taliban, maka pengeluaran dana $45 miliar sangatlah tidak diperlukan.

Apabila operasi strategi baru di Afganistan ini sudah berjalan menggunakan uang tersebut dan tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Tentunya akan membuat kondisi negatif dalam marginal fungsional dana yang telah dikeluarkan.

Senator Republikan Rand Paul juga meragukan hal ini. Menurutnya, Pemerintah Amerika Serikat yang sudah membuang miliaran US Dollar ke Afganistan dan masih saja pemerintah lokal tidak dapat berbuat apa-apa dalam mengatasi permasalahan di negara mereka.

3. Setidaknya triliunan Dollar pajak warga Amerika Serikat habis untuk menyelamatkan Timur Tengah dan Afganistan yang diambang kehancuran

statista.com
statista.com

pernah selesai, dan terus menjadi lebih kacau.

 

Jumlah uang pajak yang mereka gunakan ini sangatlah tidak main-main demi mencapai suatu tujuan internasional. Pentagon juga menyatakan bahwa dari $1,52 triliun itu, $877 miliarnya diperuntukkan dalam operasi mereka secara khusus di wilayah Afganistan.

Keberhasilan Pemerintah AS dalam mendapatkan jumlah uang yang sangat besar itu tentunya merupakan hasil kontribusi pembayaran pajak warga negara , di mana tiap tahun selalu melampaui $100 miliar.

Tentu dengan banyaknya hasil pendapatan negara dari pajak dan beberapa sektor lainnya, membuat Amerika Serikat lebih mudah untuk mendominasi ataupun menduduki peringkat teratas di dunia, walaupun mereka sendiri sudah mulai tersisihkan akibat dari kemajuan pesat ekonomi RRC.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us