Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Janji Bawa Aspirasi Militer Ukraina ke Pertemuan NATO

Ilustrasi pasukan militer. (Pixabay.com/Military_Material)

Jakarta, IDN Times - Perwira tinggi militer Amerika Serikat (AS) melawat ke Polandia dan berbicara dengan rekannya dari Ukraina secara langsung. Pertemuan ini jadi yang pertama saat perang Rusia-Ukraina hampir berlangsung satu tahun.

Jenderal Angkatan Darat AS dan Kepala Staf Gabungan, Mark Milley, bertemu selama beberapa jam dengan kepala militer Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi. Lokasi pertemuan dirahasiakan di tenggara Polandia, di dekat perbatasan Ukraina.

Zaluzhnyi menguraikan sejumlah kebutuhan mendesak pasukannya pada Selasa (17/1/2023) kepada Milley. Kedua tokoh militer itu sering berbicara tentang persyaratan militer Ukraina dan keadaan perang selama setahun terakhir, tetapi belum pernah bertemu.

1. Pertemuan pertama sejak perang terjadi

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pertemuan itu dilakukan ketika komunitas internasional meningkatkan bantuan militer ke Ukraina, termasuk pelatihan yang diperluas untuk pasukan Ukraina dan penyediaan baterai rudal Patriot, tank, serta senjata pertahanan udara lainnya.

Kini, pasukan Ukraina menghadapi pertempuran sengit di provinsi Donetsk timur, di mana pasukan Rusia dan ribuan tentara bayaran Grup Wagner swasta berusaha membalikkan keadaan setelah serangkaian kemunduran di medan perang dalam beberapa bulan terakhir.

Kolonel Angkatan Darat Dave Butler, juru bicara Milley, mengatakan kedua jenderal itu merasa penting untuk bertemu langsung.

“Orang-orang ini telah berbicara secara teratur selama sekitar satu tahun, sekarang mereka telah mengenal satu sama lain,” kata Butler.

“Mereka telah berbicara secara rinci tentang pertahanan yang coba dilakukan Ukraina terhadap agresi Rusia. Dan ini penting, ketika Anda memiliki dua profesional militer yang saling menatap mata dan berbicara tentang topik yang sangat, sangat penting, ada perbedaannya,” tambahnya, dilansir Al Jazeera.

2. Biden tegaskan tidak bakal ada militer dinas yang menginjakkan kaki di Ukraina

Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menandatangani perintah eksekutif pada Minggu (7/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Butler mengatakan, sempat ada harapan Zaluzhnyi akan melakukan perjalanan ke Brussel untuk bertemu mengikuti pertemuan kepala pertahanan anggota NATO. Tetapi, ketika rencana itu gagal terwujud, Milley dan Zaluzhnyi dengan cepat memutuskan untuk bertemu di Polandia.

Sementara, beberapa pemimpin sipil AS telah pergi ke Ukraina, Presiden AS Joe Biden telah menegaskan bahwa tidak ada anggota dinas militer berseragam yang akan memasuki Ukraina selain yang terhubung ke kedutaan di Kiev.

Butler mengatakan, hanya sekelompok kecil, Milley dan enam staf seniornya, yang bepergian dengan mobil ke pertemuan tersebut.

Pertemuan itu memungkinkan Milley untuk menyampaikan keprihatinan dan informasi Zaluzhnyi, kepada kepala militer lainnya selama pertemuan dengan para pemimpin NATO.

3. Para pemimpin negara-negara Barat ingin mengirimkan bantuan

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dikutip dari The Economist, Zaluzhnyi mengatakan Ukraina membutuhkan 300 tank, 600-700 kendaraan tempur infanteri, dan 500 howitzer untuk memukul mundur penjajah.

Inggris telah melanggar tabu atas tank-tank berat selama akhir pekan, dengan menjanjikan satu skuadron. Tapi itu terlalu sedikit untuk menjadi basis kekuatan Ukraina.

Tank Abrams AS, yang menggunakan mesin turbin, terlihat membakar terlalu banyak bahan bakar bagi Ukraina untuk diterjunkan dalam jumlah besar.

“Kami berharap beberapa mitra, sekutu, akan memberikan tank ke Ukraina,” kata Presiden Polandia Andrzej Duda, pada Selasa di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.

Secara terpisah, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga berencana untuk mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us